Produksi dan distribusi ternak ayam terganggu cuaca
A
A
A
Sindonews.com - Musim hujan mengakibatkan peternak ayam di Kota Depok menunda untuk beternak kembali setelah panen. Mereka khawatir cuaca dingin akan membuat ayam ternak mereka rentan terkena penyakit.
Distribusi ayam potong pun dikhawatirkan masih terhambat banjir. Hal itu juga membuat peternak ayam menahan untuk beternak ayam kembali. Bahkan, di pasar tradisional harga ayam di Depok menurun karena pasokan dari Jakarta melimpah.
Salah satu peternak ayam di Cilodong , Nawi, sengaja menunda beternak sejak sebulan lalu. "Sengaja saya nahan dulu, menunggu cuaca stabil. Lihat saja sekarang ini kandang pada kosong," ujarnya di lokasi, Senin (27/1/2014).
Menurutnya, cuaca yang dingin atau musim hujan memicu banyaknya penyakit bagi ayam. Sehingga, kondisi fisik ternak pun menjadi lebih ringkih. Akibatnya, harga daging ayam yang sedang turun juga menjadi pertimbangan bagi peternak.
"Ini kandang dibiarkan kosong dulu. Kalau dipaksakan, sudah banyak yang mati, rugi lagi karena harganya murah. Mungkin kalau peternak baru, dia tetap semangat. Tapi, kita berjaga-jaga jangan sampai rugi terlalu besar," ujarnya.
Kepala Bagian Produksi PD Ayam Broiler Sari Rasa, Al Arif mengatakan, meskipun ia masih memproduksi ayam ternak, namun banyak ayam yang sakit karena intensitas hujan yang tinggi.
Menurutnya, air hujan masuk ke kandang bisa menyebabkan penyakit. Bahkan, kondisi itu juga mempengaruhi pertumbuhan ayam menjadi lebih lambat. Akibatnya jadwal panen seringkali terlambat sekitar dua sampai tiga hari.
Untuk mengakalinya, peternak akhirnya memasang penghalang di sekitar kandang ayam sehingga tidak terkena dampak hujan. "Kita pastikan kebersihan kandang serta pasokan pakan," ujar Arif.
Harga daging ayam potong di Pasar Depok Jaya masih anjlok senilai Rp16.000 per kg. Anjloknya harga tersebut disebabkan karena terhambatnya pasokan daging ayam ke Jakarta karena banjir.
Distribusi ayam potong pun dikhawatirkan masih terhambat banjir. Hal itu juga membuat peternak ayam menahan untuk beternak ayam kembali. Bahkan, di pasar tradisional harga ayam di Depok menurun karena pasokan dari Jakarta melimpah.
Salah satu peternak ayam di Cilodong , Nawi, sengaja menunda beternak sejak sebulan lalu. "Sengaja saya nahan dulu, menunggu cuaca stabil. Lihat saja sekarang ini kandang pada kosong," ujarnya di lokasi, Senin (27/1/2014).
Menurutnya, cuaca yang dingin atau musim hujan memicu banyaknya penyakit bagi ayam. Sehingga, kondisi fisik ternak pun menjadi lebih ringkih. Akibatnya, harga daging ayam yang sedang turun juga menjadi pertimbangan bagi peternak.
"Ini kandang dibiarkan kosong dulu. Kalau dipaksakan, sudah banyak yang mati, rugi lagi karena harganya murah. Mungkin kalau peternak baru, dia tetap semangat. Tapi, kita berjaga-jaga jangan sampai rugi terlalu besar," ujarnya.
Kepala Bagian Produksi PD Ayam Broiler Sari Rasa, Al Arif mengatakan, meskipun ia masih memproduksi ayam ternak, namun banyak ayam yang sakit karena intensitas hujan yang tinggi.
Menurutnya, air hujan masuk ke kandang bisa menyebabkan penyakit. Bahkan, kondisi itu juga mempengaruhi pertumbuhan ayam menjadi lebih lambat. Akibatnya jadwal panen seringkali terlambat sekitar dua sampai tiga hari.
Untuk mengakalinya, peternak akhirnya memasang penghalang di sekitar kandang ayam sehingga tidak terkena dampak hujan. "Kita pastikan kebersihan kandang serta pasokan pakan," ujar Arif.
Harga daging ayam potong di Pasar Depok Jaya masih anjlok senilai Rp16.000 per kg. Anjloknya harga tersebut disebabkan karena terhambatnya pasokan daging ayam ke Jakarta karena banjir.
(gpr)