Bensin premium di Jepara tembus Rp15 ribu/liter
A
A
A
Sindonews.com - Meski jalur penghubung Semarang-Jepara, Jawa Tengah yang sempat terputus di Kecamatan Welahan sudah bisa dilalui, namun hingga hari ini pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di sejumlah SPBU di Kota Ukir belum sepenuhnya lancar.
Berdasar pantauan, stok BBM bersubsidi di sejumlah SPBU masih kosong. Seperti yang terlihat di SPBU Mulyoharjo dan SPBU Bulu, Jepara Kota. Jika ada SPBU yang memiliki stok premium, maka antrean pengendara sepeda motor maupun kendaraan roda empat atau lebih mengular hingga ratusan meter. Hal ini seperti yang terlihat di SPBU Mambak.
Untuk menghindari antrean panjang, para pengendara terutama yang menggunakan sepeda motor memilih mengisi premium di tempat eceran. Sayangnya, harga tiap satu liter premium di tempat eceran jauh lebih tinggi dari harga yang seharusnya.
Di tempat eceran yang ada di Desa Bulungan Kecamatan Pakisaji misalnya, harga tiap liter premium sebesar Rp10 ribu. Sedang di sekitar garasi Bus Indonesia yang ada di Kelurahan Pengkol Kecamatan Jepara, harga per liter premium dibanderol hingga Rp15 ribu per liter. Padahal jika di SPBU harga satu liter premium hanya Rp6.500.
"Penjual bensin eceran beralasan harganya lebih mahal karena untuk mendapat premium itu dia harus antre lama di SPBU," kata seorang pembeli bensin eceran, Maftuhatul Afidah, Selasa (28/1/2014).
Pengawas SPBU Bulu, Jepara, Nano mengatakan tiap hari sebenarnya SPBU tempatnya bekerja mendapat kiriman premium maupun BBM jenis lain seperti Pertamax. Hanya saja, karena tiap kali didrop, antrean pengendara mengular panjang akhirnya stok BBM tersebut langsung ludes dalam waktu beberapa jam.
"Kalau kondisi normal stok di SPBU kita cukup hingga sehari semalam. Tapi kalau sekarang ini hanya beberapa jam," pungkas Nano.
Berdasar pantauan, stok BBM bersubsidi di sejumlah SPBU masih kosong. Seperti yang terlihat di SPBU Mulyoharjo dan SPBU Bulu, Jepara Kota. Jika ada SPBU yang memiliki stok premium, maka antrean pengendara sepeda motor maupun kendaraan roda empat atau lebih mengular hingga ratusan meter. Hal ini seperti yang terlihat di SPBU Mambak.
Untuk menghindari antrean panjang, para pengendara terutama yang menggunakan sepeda motor memilih mengisi premium di tempat eceran. Sayangnya, harga tiap satu liter premium di tempat eceran jauh lebih tinggi dari harga yang seharusnya.
Di tempat eceran yang ada di Desa Bulungan Kecamatan Pakisaji misalnya, harga tiap liter premium sebesar Rp10 ribu. Sedang di sekitar garasi Bus Indonesia yang ada di Kelurahan Pengkol Kecamatan Jepara, harga per liter premium dibanderol hingga Rp15 ribu per liter. Padahal jika di SPBU harga satu liter premium hanya Rp6.500.
"Penjual bensin eceran beralasan harganya lebih mahal karena untuk mendapat premium itu dia harus antre lama di SPBU," kata seorang pembeli bensin eceran, Maftuhatul Afidah, Selasa (28/1/2014).
Pengawas SPBU Bulu, Jepara, Nano mengatakan tiap hari sebenarnya SPBU tempatnya bekerja mendapat kiriman premium maupun BBM jenis lain seperti Pertamax. Hanya saja, karena tiap kali didrop, antrean pengendara mengular panjang akhirnya stok BBM tersebut langsung ludes dalam waktu beberapa jam.
"Kalau kondisi normal stok di SPBU kita cukup hingga sehari semalam. Tapi kalau sekarang ini hanya beberapa jam," pungkas Nano.
(izz)