Pertumbuhan ekonomi Taiwan Q4 lebih kuat
A
A
A
Sindonews.com - Pertumbuhan ekonomi Taiwan pada kuartal keempat (Q4) 2013 on- year lebih kuat dari perkiraan, mencapai 2,92 persen, berkat rebound di sektor ekspor serta meningkatnya permintaan elektronik konsumen dan konsumsi domestik.
Dilansir dari AFP, Selasa (28/1/2014), Direktorat Jenderal Anggaran, Akuntansi dan Statistik Taiwan mencatat, pertumbuhan setahun penuh sebesar 2,19 persen, naik dari 1,48 persen pada 2012 (laju paling lambat dalam tiga tahun), sebagai penurunan ekspor di pasar luar negeri diimbangi peningkatan permintaan dari China dan Asia Tenggara.
Pertumbuhan dalam tiga bulan hingga Desember 2013 naik lebih dari perkiraan November sebesar 1,22 persen. Permintaan domestik juga meningkat 4,07 persen, didorong belanja konsumen yang lebih tinggi serta investasi perusahaan yang dipimpin produsen semikonduktor.
Ekonomi Taiwan yang bergantung pada ekspor telah mengetuk pelemahan yang berlangsung di ekonomi global, dengan Eropa masih berjuang melawan krisis utang. Sementara momentum pertumbuhan China mengalami perlambatan.
Pemerintah baru-baru ini memperkirakan PDB akan naik sebesar 2,59 persen pada 2014, dari 3,37 persen yang dibacakan sebelumnya karena pemerintah melihat banyak faktor yang dapat menghambat pertumbuhan tetap.
Dilansir dari AFP, Selasa (28/1/2014), Direktorat Jenderal Anggaran, Akuntansi dan Statistik Taiwan mencatat, pertumbuhan setahun penuh sebesar 2,19 persen, naik dari 1,48 persen pada 2012 (laju paling lambat dalam tiga tahun), sebagai penurunan ekspor di pasar luar negeri diimbangi peningkatan permintaan dari China dan Asia Tenggara.
Pertumbuhan dalam tiga bulan hingga Desember 2013 naik lebih dari perkiraan November sebesar 1,22 persen. Permintaan domestik juga meningkat 4,07 persen, didorong belanja konsumen yang lebih tinggi serta investasi perusahaan yang dipimpin produsen semikonduktor.
Ekonomi Taiwan yang bergantung pada ekspor telah mengetuk pelemahan yang berlangsung di ekonomi global, dengan Eropa masih berjuang melawan krisis utang. Sementara momentum pertumbuhan China mengalami perlambatan.
Pemerintah baru-baru ini memperkirakan PDB akan naik sebesar 2,59 persen pada 2014, dari 3,37 persen yang dibacakan sebelumnya karena pemerintah melihat banyak faktor yang dapat menghambat pertumbuhan tetap.
(dmd)