Pasca pemilu, momentum kembali masuk pasar modal
A
A
A
Sindonews.com - Kinerja pasar saham Indonesia diproyeksi bakal kembali melesat positif pasca pelaksanaan pesta pemilu 2014 berakhir. Mementum tersebut dipandang kalangan analis dapat dimanfatkan para investor untuk kembali masuk di pasar modal.
Direktur Utama PT Indo Premier Investment Manajement (IPIM), John D Item mengatakan, pasar saham diperkirakan bakal mengalami perbaikan setelah keriuhan pesta pemilu rampung. Bahkan, indeks diprediksi bakal melambung hingga 45 persen usai pemilu.
"Pasar saham setelah pemilu akan naik 45 persen. Jadi kalau mau masuk sekarang sebelum ada potensi kenaikan. Kalau masuknya setelah pemilu sudah telat," ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Positifnya proyeksi pertumbuhan pasar modal tanah air, kata dia juga merujuk pada pembangunan infrastruktur di Indonesia yang bakal banyak direalisasikan 2014. "Pasar tahun ini akan baik karena infrastruktur 2014 bakal jalan. Infrastruktur juga bagus, masih berkembang," katanya.
Di sisi instrumen investasi, dia menuturkan, bahwa produk Exchange Traded Fund (ETF) atau reksa dana yang diperdagangkan di bursa bisa menjadi pilihan. Pasalnya, hingga saat ini, return produk jenis investasi ini mampu mencatatkan kinerja positif hingga 8 persen. Meskipun pada 2013 sempat menorehkan minus 2-3 persen.
"Kalau dilihat reksa dana saham turun 7 persen tahun lalu, sementara ETF hanya turun 2-3 persen. Jadi lebih bagus. ETF year to date (ytd) return sudah 8 persen-an," pungkas John.
Direktur Utama PT Indo Premier Investment Manajement (IPIM), John D Item mengatakan, pasar saham diperkirakan bakal mengalami perbaikan setelah keriuhan pesta pemilu rampung. Bahkan, indeks diprediksi bakal melambung hingga 45 persen usai pemilu.
"Pasar saham setelah pemilu akan naik 45 persen. Jadi kalau mau masuk sekarang sebelum ada potensi kenaikan. Kalau masuknya setelah pemilu sudah telat," ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Positifnya proyeksi pertumbuhan pasar modal tanah air, kata dia juga merujuk pada pembangunan infrastruktur di Indonesia yang bakal banyak direalisasikan 2014. "Pasar tahun ini akan baik karena infrastruktur 2014 bakal jalan. Infrastruktur juga bagus, masih berkembang," katanya.
Di sisi instrumen investasi, dia menuturkan, bahwa produk Exchange Traded Fund (ETF) atau reksa dana yang diperdagangkan di bursa bisa menjadi pilihan. Pasalnya, hingga saat ini, return produk jenis investasi ini mampu mencatatkan kinerja positif hingga 8 persen. Meskipun pada 2013 sempat menorehkan minus 2-3 persen.
"Kalau dilihat reksa dana saham turun 7 persen tahun lalu, sementara ETF hanya turun 2-3 persen. Jadi lebih bagus. ETF year to date (ytd) return sudah 8 persen-an," pungkas John.
(izz)