OJK dorong jumlah BUMN go public
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong upaya agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat terlibat aktif dalam industri pasar modal dengan mencatatkan sahamnya di papan bursa (go public).
Dengan masuknya BUMN ke pasar modal, diharapkan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar modal Tanah Air.
"Saya ketemu Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan menyampaikan bahwa kami terus mendorong perusahaan-perusahaan ini lebih banyak masuk pasar modal," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (30/1/2014).
Cita-cita yang sudah sejak lama diwacanakan tersebut, Muliaman mengatakan, penting dilakukan agar BUMN dapat berkembang lebih pesat karena memperoleh dana murah dari pasar modal.
"Ini penting karena pasar modal akan menjadi alternatif mendapatkan pembiayaan perusahaan dan menurut saya mendapatkan pembiayan dari pinjaman bank sudah lama," imbuh dia.
Muliaman mengungkapkan, dengan masuknya perusahaan pelat merah ke pasar modal dapat membiayai proyek jangka panjang.
"Ini untuk jangka panjang, bisa dapat untuk pengerjaan proyek hingga 10 tahun," pungkas dia.
Sementara beberapa BUMN yang sempat menyatakan kesiapannya untuk melantai di Bursa Efek Indoensia (BEI) pada tahun ini, diantaranya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII dan PT Rekayasa Industri (Rekind).
PTPN VII berenacan melepas 30 persen saham pada saat penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target raihan dana segar mencapai Rp1,7 triliun. Perseroan berharap, IPO bisa digelar pada pertengahan tahun ini.
Sementara Rekind juga sempat melontarkan niatnya untuk melepas 30 persen saham ke publik pada saat IPO. Dana hasil IPO akan dialokasikan untuk ekspansi guna mendukung bisnis rekayasa perseroan ke depan.
Dengan masuknya BUMN ke pasar modal, diharapkan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar modal Tanah Air.
"Saya ketemu Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan menyampaikan bahwa kami terus mendorong perusahaan-perusahaan ini lebih banyak masuk pasar modal," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (30/1/2014).
Cita-cita yang sudah sejak lama diwacanakan tersebut, Muliaman mengatakan, penting dilakukan agar BUMN dapat berkembang lebih pesat karena memperoleh dana murah dari pasar modal.
"Ini penting karena pasar modal akan menjadi alternatif mendapatkan pembiayaan perusahaan dan menurut saya mendapatkan pembiayan dari pinjaman bank sudah lama," imbuh dia.
Muliaman mengungkapkan, dengan masuknya perusahaan pelat merah ke pasar modal dapat membiayai proyek jangka panjang.
"Ini untuk jangka panjang, bisa dapat untuk pengerjaan proyek hingga 10 tahun," pungkas dia.
Sementara beberapa BUMN yang sempat menyatakan kesiapannya untuk melantai di Bursa Efek Indoensia (BEI) pada tahun ini, diantaranya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII dan PT Rekayasa Industri (Rekind).
PTPN VII berenacan melepas 30 persen saham pada saat penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target raihan dana segar mencapai Rp1,7 triliun. Perseroan berharap, IPO bisa digelar pada pertengahan tahun ini.
Sementara Rekind juga sempat melontarkan niatnya untuk melepas 30 persen saham ke publik pada saat IPO. Dana hasil IPO akan dialokasikan untuk ekspansi guna mendukung bisnis rekayasa perseroan ke depan.
(rna)