Kinerja ekspor-impor 2013 turun 2,92%
Kinerja ekspor-impor 2013 turun 2,92%
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, total capaian kinerja ekspor selama 2013 mencapai USD182,57 miliar atau turun 3,92 persen dari tahun sebelumnya.
"Kalau kinerja ekspor Desember 2013 tercatat mencapai USD16,98 miliar atau naik sebesar 6,56 persen dari bulan sebelumnya," ujar Kepala BPS Suryamin di gedung BPS, Senin (3/2/2014).
Sektor yang menyumbang ekspor antara lain industri sebesar 61,91 persen atau USD113,03 miliar, migas USD32,63 miliar atau 17,87 persen, tambang dan lainnya sebesar USD31,18 miliar atau 17,08 persen dan sektor pertanian sebesar USD5,73 miliar atau 3,14 persen.
Sementara ekspor nonmigas selama 2013 mencapai USD13,58 miliar atau turun 2,03 persen dibanding tahun sebelumnya. "Demikian pula ekspor migas yang turun sebesar 11,75 persen atau mencapai USD32,63 miliar," imbuhnya.
Menurut Suryamin, pasar ekspor nonmigas Indonesia yang terbesar pada 2013 adalah China dengan nilai USD21,28 miliar. Disusul Jepang sebesar USD16,09 miliar, dan Amerika Serikat sebesar USD15,08 miliar.
Sementara di negara ASEAN pangsa pasarnya 20,06 persen atau USD30,07 miliar dan Uni Eropa sebesar 11,12 persen atau USD16,67 miliar.
Sedangkan impor pada 2013 menurun 2,64 persen dibandingkan 2012. Total impor sepanjang 2013 mencapai USD186,63 miliar. Sementara kinerja impor bulan Desember 2013 mencapai USD15,46 miliar atau menurun 0,79 persen dibanding Desember 2012 dan naik 2,04 persen dibanding bulan November 2013 yang mencapai USD15,1 miliar.
"Impor nonmigas selama 2013 mencapai USD141,36 miliar, turun 5,20 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian untuk impor migas mengalami peningkatan 6,53 persen atau sebesar USD2,7 miliar," jelasnya.
Secara keseluruhan, kinerja perdagangan Indonesia pada 2013, impor mencapai USD186,63 miliar dan ekspor sebesar USD182,57 miliar. Dengan demikian terjadi defisit sebesar USD4,06 miliar.
"Kalau kinerja ekspor Desember 2013 tercatat mencapai USD16,98 miliar atau naik sebesar 6,56 persen dari bulan sebelumnya," ujar Kepala BPS Suryamin di gedung BPS, Senin (3/2/2014).
Sektor yang menyumbang ekspor antara lain industri sebesar 61,91 persen atau USD113,03 miliar, migas USD32,63 miliar atau 17,87 persen, tambang dan lainnya sebesar USD31,18 miliar atau 17,08 persen dan sektor pertanian sebesar USD5,73 miliar atau 3,14 persen.
Sementara ekspor nonmigas selama 2013 mencapai USD13,58 miliar atau turun 2,03 persen dibanding tahun sebelumnya. "Demikian pula ekspor migas yang turun sebesar 11,75 persen atau mencapai USD32,63 miliar," imbuhnya.
Menurut Suryamin, pasar ekspor nonmigas Indonesia yang terbesar pada 2013 adalah China dengan nilai USD21,28 miliar. Disusul Jepang sebesar USD16,09 miliar, dan Amerika Serikat sebesar USD15,08 miliar.
Sementara di negara ASEAN pangsa pasarnya 20,06 persen atau USD30,07 miliar dan Uni Eropa sebesar 11,12 persen atau USD16,67 miliar.
Sedangkan impor pada 2013 menurun 2,64 persen dibandingkan 2012. Total impor sepanjang 2013 mencapai USD186,63 miliar. Sementara kinerja impor bulan Desember 2013 mencapai USD15,46 miliar atau menurun 0,79 persen dibanding Desember 2012 dan naik 2,04 persen dibanding bulan November 2013 yang mencapai USD15,1 miliar.
"Impor nonmigas selama 2013 mencapai USD141,36 miliar, turun 5,20 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian untuk impor migas mengalami peningkatan 6,53 persen atau sebesar USD2,7 miliar," jelasnya.
Secara keseluruhan, kinerja perdagangan Indonesia pada 2013, impor mencapai USD186,63 miliar dan ekspor sebesar USD182,57 miliar. Dengan demikian terjadi defisit sebesar USD4,06 miliar.
(gpr)
Explore More