IHSG beri sinyal melanjutkan pelemahan

Selasa, 04 Februari 2014 - 08:24 WIB
IHSG beri sinyal melanjutkan...
IHSG beri sinyal melanjutkan pelemahan
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan masih dalam tren penurunan terbatas. IHSG diprediksi akan bergerak pada support 4.370-4.379 dan resistance 4.421-4.432.

"IHSG mampu bertahan di atas kisaran target support 4.340-4.372, namun memberikan sinyal dan potensi pelemahan lanjutan," terang Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Selasa (4/2/2014).

Padahal, Reza mengatakan, saat ini IHSG tengah memberikan level entry yang menarik, namun tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan.

Menilik laju IHSG secara historikal, aura profit taking yang telah terasa sejak pekan sebelumnya tampaknya masih berlanjut di awal pekan ini. Pelaku pasar langsung mengambil posisi jualan setelah melihat penutupan laju bursa saham Amerika Serikat dan Eropa yang kembali melemah.

Di saat laju bursa saham Asia, termasuk IHSG sedang libur dalam suka cita merayakan Imlek 2565 ternyata banyak sentimen negatif yang beredar di AS dan Eropa terkait masih adanya imbas hasil pertemuan The Fed, melambatnya indeks manufaktur China dan masih adanya beberapa rilis kinerja emiten global yang di bawah estimasi.

Masih turunnya nilai tukar rupiah dan merahnya laju bursa saham Asia dan pembukaan bursa saham Eropa membuat laju IHSG berbalik melemah. Bahkan adanya rilis inflasi dan surplusnya neraca perdagangan juga masih membuat IHSG mendekam di zona merah.

Sepanjang perdagangan Senin kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 4.410,78 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.377,54 di pertengahan sesi 1 dan berakhir di level 4.386,26.

Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

Dari luar negeri, di awal pekan, laju bursa saham Asia masih melanjutkan pelemahannya, terutama oleh bursa saham Asia yang buka, antara lain Nikkei, KOSPI, STI, Indonesia, dan lainnya. Sementara HSI dan Shanghai masih libur Imlek. Rilis turunnya nonmanufacturing PMI China dan building permits Australia direspon negatif.

Di sisi lain, adanya rilis di akhir pekan sebelumnya, yaitu NBS manufacturing PMI China yang juga tercatat lebih rendah dan turunnya neraca perdagangan Korea Selatan menambah sentimen negatif.

Imbas data-data Asia tersebut di atas yang dinilai kurang baik turut membuat laju bursa saham Eropa masih melanjutkan pelemahannya. Rilis kinerja beberapa emiten, antara lain Lloyds Banking Group Plc., Julius Baer Group Ltd., Colryt SA, dan Dufry AG. yang di bawah estimasi serta di barengi rilis pelemahan indeks manufaktur Inggris dan Itali menambah sentimen negatif.
(rna)
Berita Terkait
Skenario IHSG untuk...
Skenario IHSG untuk Bertahan di Level 6.300
Rilis Neraca Dagang...
Rilis Neraca Dagang Pengaruhi Pergerakan IHSG Hari Ini
IHSG Akhir Pekan Dibuka...
IHSG Akhir Pekan Dibuka Merayap, Naik Tipis 5,30 Poin
Investor Asing Tak Lagi...
Investor Asing Tak Lagi Borong Saham, IHSG jadi Loyo
Ada Peluang IHSG Terkoreksi...
Ada Peluang IHSG Terkoreksi Hari Ini, Bergerak Terbatas 6.123-6.288
Seharian Bergeming di...
Seharian Bergeming di Zona Hijau, IHSG Ditutup Naik ke 6.289
Berita Terkini
Mandek di Rp1.904.000/Gram,...
Mandek di Rp1.904.000/Gram, Intip Rincian Harga Emas Antam per Minggu 13 April 2025
23 menit yang lalu
Uni Eropa Bakal Pakai...
Uni Eropa Bakal Pakai Segala Cara untuk Melawan Tarif AS
1 jam yang lalu
Rusia Masih Jadi Ancaman,...
Rusia Masih Jadi Ancaman, Trump Perpanjang Sanksi AS Selama 12 Bulan
2 jam yang lalu
Standard Chartered Uji...
Standard Chartered Uji Agunan Kripto dengan OKX
11 jam yang lalu
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
11 jam yang lalu
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
15 jam yang lalu
Infografis
Bahlil Beri Sinyal Ojek...
Bahlil Beri Sinyal Ojek Online Tak Dapat BBM Subsidi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved