Awal tahun, okupansi hotel di Salatiga anjlok
A
A
A
Sindonews.com - Okupansi atau tingkat hunian kamar seluruh hotel berbintang di Kota Salatiga pada awal 2014 anjlok. Rata-rata okupansi hanya mencapai 35 persen dari jumlah kamar pada masing-masing hotel.
Bidang Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Salatiga, Emawati mengatakan, setiap awal tahun bisnis perhotelan lesu. Biasanya, jumlah tamu hotel akan merangkak naik mulai Maret.
"Sedangkan puncak kunjungan tamu hotel terjadi pada akhir tahun, tepatnya Desember. Ini sudah menjadi siklus tahunan hotel berbintang di Salatiga," paparnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2014).
Menurutnya, untuk mendongkrak okupansi, masing-masing hotel memiliki program dan strategi tersendiri. "Biasanya manajemen setiap hotel membuat program paket khusus. Ini untuk menarik minat tamu berkunjung dan menginap di hotel," ujar Emawati yang juga menjabat sebagai General Manager (GM) Grand Wahid Hotel Salatiga ini.
Sementara, Public Relations Grand Wahid Hotel Salatiga, Lavinia Michelle Tilova mengatakan, okupansi hotel berbintang ini sepanjang Januari hingga pekan pertama Fabruari maksimal hanya 35 persen dari jumlah kamar sebanyak 103 unit. "Untuk mencapai angka 40 persen sangat sulit," ujarnya.
Guna meningkatkan okupansi, Grand Wahid Hotel akan membuat paket khusus yang disajikan untuk tamu hotel. Diharapkan, paket yang disajikan bisa meningkatkan okupansi.
"Paket khsusu ini akan diberlakukan mulai Maret. Kami berharap, paket yang kami sajikan bisa memikat tamu dan meningkatkan okupansi," pungkasnya.
Bidang Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Salatiga, Emawati mengatakan, setiap awal tahun bisnis perhotelan lesu. Biasanya, jumlah tamu hotel akan merangkak naik mulai Maret.
"Sedangkan puncak kunjungan tamu hotel terjadi pada akhir tahun, tepatnya Desember. Ini sudah menjadi siklus tahunan hotel berbintang di Salatiga," paparnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2014).
Menurutnya, untuk mendongkrak okupansi, masing-masing hotel memiliki program dan strategi tersendiri. "Biasanya manajemen setiap hotel membuat program paket khusus. Ini untuk menarik minat tamu berkunjung dan menginap di hotel," ujar Emawati yang juga menjabat sebagai General Manager (GM) Grand Wahid Hotel Salatiga ini.
Sementara, Public Relations Grand Wahid Hotel Salatiga, Lavinia Michelle Tilova mengatakan, okupansi hotel berbintang ini sepanjang Januari hingga pekan pertama Fabruari maksimal hanya 35 persen dari jumlah kamar sebanyak 103 unit. "Untuk mencapai angka 40 persen sangat sulit," ujarnya.
Guna meningkatkan okupansi, Grand Wahid Hotel akan membuat paket khusus yang disajikan untuk tamu hotel. Diharapkan, paket yang disajikan bisa meningkatkan okupansi.
"Paket khsusu ini akan diberlakukan mulai Maret. Kami berharap, paket yang kami sajikan bisa memikat tamu dan meningkatkan okupansi," pungkasnya.
(izz)