Sampoerna Agro tambah luas lahan tertanam

Kamis, 06 Februari 2014 - 15:22 WIB
Sampoerna Agro tambah...
Sampoerna Agro tambah luas lahan tertanam
A A A
Sindonews.com - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menargetkan penanaman baru (new planting) untuk ketiga jenis tanaman, seperti kelapa sawit, sagu dan karet pada tahun ini.

Perseroan berencana menambah lahan tertanam baru sekitar 8.000-15.000 hektar (ha), dengan perincian 1.000-2.000 ha untuk tanaman sagu, 2.000-3.000 ha untuk tanaman karet dan 5.000-10.000 ha tanaman kelapa sawit

Head of Investor Relations SGRO Michael Kesuma mengatakan, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) mencapai Rp1 triliun untuk mendukung langkah ekspansi tersebut.

“Dari total capex itu, 80 persen untuk usaha inti kami, yaitu tanaman sawit. Selebihnya untuk tanaman lainnya,” kata Michael, Kamis (6/2/2014).

Michael menuturkan, perseroan saat ini telah memiliki perbendaharaan lahan atau landbank khusus untuk perkebunan sawit seluas 250.000 ha. Sedangkan sampai kuartal III/2013, luas lahan tertanami mencapai 120.000 ha.

DI samping itu, perseroan tengah mengembangkan bisnis sagu. Menurut dia, potensi bisnis sagu masih dapat dikembangkan lebih baik lagi. Apalagi mengingat emiten perkebunan ini juga masih memiliki lahan di wilayah Indonesia timur yang hingga saat ini masih dalam tahap eksplorasi.

“Kami akan terus berkomitmen dalam meningkatkan pertumbuhan usahanya setiap tahun, baik melalui ekspansi kebun maupun diversifikasi ke tanaman lain,” papar dia.

Di sisi lain, perseroan memperkirakan pertumbuhan volume produksi sagu bisa mencapai 20 persen sampai akhir tahun ini. Menurut Michael, dengan melihat kondisi cuaca yang cukup bersahabat di tahun lalu, sehingga tren produksi pada tahun ini diperkirakan akan naik.

Untuk dapat mencapai target tersebut, perseroan telah melakukan beberapa upaya dalam menerapkan berbagai praktik agronomi terbaik, sehingga bisa mendukung peningkatan volume produksi. Upaya lainnya dengan pengembangan lahan baik dalam luasan areal tertanam maupun areal baru.

“Adanya pembangunan pabrik baru juga bisa meningkatkan volume produksi,” ujar Michael.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8146 seconds (0.1#10.140)