PGN ingin wujudkan swasembada energi
A
A
A
Sindonews.com - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berniat mewujudkan swasembada energi guna menyediakan energi yang baik di Tanah Air.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menegaskan, perseroan akan terus berupaya menyediakan energi yang baik dengan berkontribusi dalam penyediaan gas bumi di dalam negeri.
"Kami ingin mewujudkan swasembada energi. Kami ingin terus berkarya untuk menyediakan energi baik, kami akan berkontribusi dalam penyediaan gas bumi," kata dia di Kantor Puat PGN, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Hal ini, dia menjelaskan, dilandasi pandangan bahwa semakin menipisnya cadangan minyak di Indonesia, sehingga pemanfaatan gas bumi di dalam negeri perlu ditingkatkan sebagai upaya untuk mengamankan serta memastikan ketersediaan energi di Tanah Air.
"Kita semua tahu bahwa cadangan minyak dan produksi minyak semakin menurun, sedangkan cadangan gas menurut BP (British Petroleum) Statical review cukup untuk kebutuhan produksi untuk sekitar 70 tahun untuk produksi 8,8 miliar kubik per hari," jelas dia.
Saat ini, dia menambahkan, lapangan gas di Indonesia belum semuannya terekplorasi, seperti Masela, IDD project dan pengembangan lapangan Tangguh serta lapangan gas East Natuna.
Hendi mengungkapkan, perubahan tersebut harus dilakukan bersama, yaitu dengan cara mengganti konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang sebagian besar masih diimpor dengan gas.
"Kami yakini kemakmuran Indonesia dan melepas ketergantungan pada minyak bumi yang menggerogoti anggaran harus kita ubah," pungkas dia.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menegaskan, perseroan akan terus berupaya menyediakan energi yang baik dengan berkontribusi dalam penyediaan gas bumi di dalam negeri.
"Kami ingin mewujudkan swasembada energi. Kami ingin terus berkarya untuk menyediakan energi baik, kami akan berkontribusi dalam penyediaan gas bumi," kata dia di Kantor Puat PGN, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Hal ini, dia menjelaskan, dilandasi pandangan bahwa semakin menipisnya cadangan minyak di Indonesia, sehingga pemanfaatan gas bumi di dalam negeri perlu ditingkatkan sebagai upaya untuk mengamankan serta memastikan ketersediaan energi di Tanah Air.
"Kita semua tahu bahwa cadangan minyak dan produksi minyak semakin menurun, sedangkan cadangan gas menurut BP (British Petroleum) Statical review cukup untuk kebutuhan produksi untuk sekitar 70 tahun untuk produksi 8,8 miliar kubik per hari," jelas dia.
Saat ini, dia menambahkan, lapangan gas di Indonesia belum semuannya terekplorasi, seperti Masela, IDD project dan pengembangan lapangan Tangguh serta lapangan gas East Natuna.
Hendi mengungkapkan, perubahan tersebut harus dilakukan bersama, yaitu dengan cara mengganti konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang sebagian besar masih diimpor dengan gas.
"Kami yakini kemakmuran Indonesia dan melepas ketergantungan pada minyak bumi yang menggerogoti anggaran harus kita ubah," pungkas dia.
(rna)