Ekspansi 2014, PGAS siapkan capex Rp15 T
A
A
A
Sindondews.com - Guna mendukung sejumlah ekspansi dan aksinya sepanjang 2014, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD1,25 miliar yang setara dengan Rp15 triliun.
"Kalau ditotal-toal jumlahnya sekitar Rp15 triliun," ujar Direktur Utama PGAS, Hendi Prio Santoso di Kantor Pusat PGN, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Dari jumlah tersebut, lanjut Hendi, perseroan telah mendaftar sejumlah aksi yang akan direalisasikan sepanjang 2014. Dimana, sekitar 16 persen atau sekitar Rp2,4 triliun akan digunakan untuk kegiatan pembangunan fasilitas distribusi dan transmisi pipa. Sementara, sebesar 32 persen atau Rp4,8 triliun digunakan untuk penyertaan anak usaha.
Selain itu, PGAS saat ini juga tengah mengembangkan jaringan kilang Liquified Natural Gas (LNG) Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang berlokasi di Lampung.
Ditambahkan Hendi, pihaknya akan membangun LNG plant sebagai basis untuk melakukan feeder ke sejumlah daerah baru yang belum tersambung dengan pipa transmisi maupun distribusi.
Dengan adanya FSRU yang diproyeksi dapat mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini, perseroan nantinya pada tahap beroperasinya, akan mulai dengan kapasitas produksi sekitar 60 mmscfd.
Kembali soal pengalokasian capex, dari total jumlah sebagaimana telah ditetapkan, PGAS menganggarkan 52 persen atau Rp7,8 triliun untuk pengembangan blok migas yang berlokasi di Ujung Pangkah.
Sebelumnya PGAS telah melakukan pengambilalihan blok migas tersebut dari Hess Corporation melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia.
Menyinggung perihal sumber pendanaan untuk capex tersebut, PGAS rencananya akan memenuhi seluruh kebutuhan tersebut dengan mengandalkan kas internal.
"Yang jelas capex tahun ini sudah termasuk buat akuisisi blok Hess (75 persen hak partisipasi blok migas milik Hess Corporation di Ujung Pangkah) yang USD650 juta," pungkas dia.
"Kalau ditotal-toal jumlahnya sekitar Rp15 triliun," ujar Direktur Utama PGAS, Hendi Prio Santoso di Kantor Pusat PGN, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Dari jumlah tersebut, lanjut Hendi, perseroan telah mendaftar sejumlah aksi yang akan direalisasikan sepanjang 2014. Dimana, sekitar 16 persen atau sekitar Rp2,4 triliun akan digunakan untuk kegiatan pembangunan fasilitas distribusi dan transmisi pipa. Sementara, sebesar 32 persen atau Rp4,8 triliun digunakan untuk penyertaan anak usaha.
Selain itu, PGAS saat ini juga tengah mengembangkan jaringan kilang Liquified Natural Gas (LNG) Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang berlokasi di Lampung.
Ditambahkan Hendi, pihaknya akan membangun LNG plant sebagai basis untuk melakukan feeder ke sejumlah daerah baru yang belum tersambung dengan pipa transmisi maupun distribusi.
Dengan adanya FSRU yang diproyeksi dapat mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini, perseroan nantinya pada tahap beroperasinya, akan mulai dengan kapasitas produksi sekitar 60 mmscfd.
Kembali soal pengalokasian capex, dari total jumlah sebagaimana telah ditetapkan, PGAS menganggarkan 52 persen atau Rp7,8 triliun untuk pengembangan blok migas yang berlokasi di Ujung Pangkah.
Sebelumnya PGAS telah melakukan pengambilalihan blok migas tersebut dari Hess Corporation melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia.
Menyinggung perihal sumber pendanaan untuk capex tersebut, PGAS rencananya akan memenuhi seluruh kebutuhan tersebut dengan mengandalkan kas internal.
"Yang jelas capex tahun ini sudah termasuk buat akuisisi blok Hess (75 persen hak partisipasi blok migas milik Hess Corporation di Ujung Pangkah) yang USD650 juta," pungkas dia.
(gpr)