IHSG diproyeksi positif menutup pekan ini

Jum'at, 07 Februari 2014 - 08:57 WIB
IHSG diproyeksi positif...
IHSG diproyeksi positif menutup pekan ini
A A A
Sindonews.com - Masuki hari terakhir dalam rangkaian perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi dapat bergerak menguat berada pada support 4.378-4.397 dan resistance 4.436-4.448.

"Sempat berada di bawah kisaran target resisten 4.392-4.400, namun IHSG berhasil melampauinya sehingga seharusnya dapat memberikan efek positif bagi kelanjutan penguatan. Diharapkan laju IHSG dapat sesuai dengan harapan kami untuk menutup sempurna utang gap 4.432-4.437," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (7/2/2014).

Pada ulasan sebelumnya, lanjut Reza, sempat diungkapkan IHSG berpeluang dapat menutup utang gap 4.367-4.377 dan selanjutnya IHSG dihadapkan dua pilihan untuk menuju utang gap 4.432-4.437 atau 4.270-4.292.

"Tampaknya melihat arah pergerakan dari IHSG menunjukkan posisi uptrend, sehingga kami mengharapkan dapat menuju ke level utang gap 4.367-4.377 yang tinggal beberapa poin lagi tercapai," tambah dia.

Ditambahkannya, meski variatifnya laju bursa saham Asia sempat membuat pihaknya khawatir akan laju IHSG yang bisa saja berubah downreversal, namun sekali lagi IHSG membuktikan bahwa masih adanya potensi kenaikan. Bahkan laju rupiah yang masih terapresiasi menambah amunisi IHSG untuk bertahan di zona hijau.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 4.424,71 di akhir sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.385,30 di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.424,71.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Dari luar negeri, laju bursa saham Asia bergerak variatif setelah investor masih menyimpan kekhawatiran perlambatan ekonomi di kasawan Asia. Investor pun juga menahan diri jelang laporan ketenagakerjaan AS, terutama untuk rilis klaim pengangguran AS.

Di sisi lain, pelaku pasar juga masih terbebani gejolak di pasar negara berkembang dan rilis data-data China sebelumnya yang menunjukkan perlambatan ekonominya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0938 seconds (0.1#10.140)