Hadapi CAFTA, Iwapi tingkatkan pelatihan

Senin, 10 Februari 2014 - 17:04 WIB
Hadapi CAFTA, Iwapi...
Hadapi CAFTA, Iwapi tingkatkan pelatihan
A A A
Sindonews.com - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) siap mengahadapi China-ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA) 2015. Untuk itu dilakukan peningkatan pelatihan kepada anggota IWapi, khususnya pada sektor mikro di daerah.

Ketua Umum DPP Iwapi, Dyah Anita Prihapsari mengatakan, Indonesia kedepanya akan mengahadapi CAFTA 2015 yang menjadi terbukanya luas pasar ASEAN baik dalam prodak maupun tenaga kerja.

Menurutnya, Indonesia harus mampu mengikuti pasar ASEAN tersebut. Karena keuntunganya prodak Indonesia dapat menyerbu pasar ASEAN dengan berbagai jenis yang ditawarkan. Untuk itu dilakukan pelatihan serta pemberdayaan perempuan pengusaha, hal ini dilakukan melalui perbankan dan workshop yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pelatihan dilakukan di seluruh Indonesia, bukan hanya di kantor pusat tetapi juga di DPP dan DPC. Selama ini pelatihan yang dilakukan seperti pelatihan garmen, kecantikan, dan pelatihan cara mengeksport barang. Karena pengusaha yang barang-barang siap ekspor harus dapat pelatihan terkait tata cara sampai surat perizinan.

"Biasanya ibu-ibu pada malas mengerjakan hal demikian, maka langsung diberikan konsultan. Padahal itu tidak menguntungan diri kita," katanya saat ditemui dalam HUT IWAPI ke- 39 di Audotorium YAI, Senin (10/2/2014).

Setiap daerah, kata dia, memiliki kebutuhan masing-masing. Dia mencontohkan di Jawa Barat banyak anggota yang meinta diberikan pelatihan kuliner. Sedangkan di Ambon, Yogyakarta dan Bali banyak yang meminta untuk diberikan pelatihan handycraft.

Tentunya akan dilakukan peningkatan kemampuan anggota. Maka pada 2014, Iwapi akan berkonsentrasi pada pelatihan kepada naggota. Selain itu juga melakukan kerja sama dengan stakeholder baik dalam negeri maupun luar negeri.

Saat ini Iwapi sudah melakukan kerja sama dengan kedutaan Amerika dalam pembuatan website. Selain itu, kerja sama dengan kedubes Belanda dalam memberdayakan pengusaha perempuan yang terdapat di kelas mikro di daerah terpencil, dan pelatihan microsoft.

"Karena perempuan pengusaha bukan saja mengikuti pelatihan terkait kuliner dan kecantikan. Tetapi juga dapat menggunakan internet dalam memperkenalkan produknya melalui dunia maya, ini kemajuan teknologi yang dapat mempermudah mereka," kata Dyah.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8438 seconds (0.1#10.140)