Kredit KPR di Surakarta tembus Rp3,78 T
A
A
A
Sindonews.com - Selama Desember 2013, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang disalurkan perbankan umum di wilayah eks Karesidenan Surakarta mencapai Rp3,78 triliun, atau tumbuh sebesar 13,87 persen secara year on year (yoy).
"Bila dibanding 2012 pada periode yang sama memang meingkat sebesar 13,87 persen. Pada Desember 2012 menunjukkan angka sebesar Rp3,32 triliun," ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono saat dikonfirmasi di Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/2/2014).
Berdasarkan data yang masuk, kata Ismet, peningkatan penyaluran kredit pemilikan rumah pada Desember 2013 terjadi pada pemilikan flat atau apartemen tipe di atas 70 yakni sebesar 60,71 persen yoy. Bila Desember 2012 menunjukkan angka sebesar Rp13,035 miliar, maka pada Desember 2013 terdata sebesar Rp20,949 miliar.
"Pertumbuhan minus 85,63 persen terjadi pada pemilikan flat atau apartemen tipe sampai 21, di mana pada Desember 2013 hanya tersalur sebesar Rp487 juta. Pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 3,38 miliar," ungkapnya.
Sementara, untuk penyaluran terbanyak kredit pemilikan rumah, menurut BI Solo, terdata pada pemilikan rumah tinggal tipe 22 hingga 70, yakni sebesar Rp1,53 triliun atau tumbuh sebesar 37,96 persen.
"Untuk pemilikan rumah tinggal sampai tipe 21, selama Desember 2014 tersalur sebesar Rp970,15 miliar atau tumbuh 14,07 persen secara yoy," pungkas dia.
"Bila dibanding 2012 pada periode yang sama memang meingkat sebesar 13,87 persen. Pada Desember 2012 menunjukkan angka sebesar Rp3,32 triliun," ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono saat dikonfirmasi di Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/2/2014).
Berdasarkan data yang masuk, kata Ismet, peningkatan penyaluran kredit pemilikan rumah pada Desember 2013 terjadi pada pemilikan flat atau apartemen tipe di atas 70 yakni sebesar 60,71 persen yoy. Bila Desember 2012 menunjukkan angka sebesar Rp13,035 miliar, maka pada Desember 2013 terdata sebesar Rp20,949 miliar.
"Pertumbuhan minus 85,63 persen terjadi pada pemilikan flat atau apartemen tipe sampai 21, di mana pada Desember 2013 hanya tersalur sebesar Rp487 juta. Pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 3,38 miliar," ungkapnya.
Sementara, untuk penyaluran terbanyak kredit pemilikan rumah, menurut BI Solo, terdata pada pemilikan rumah tinggal tipe 22 hingga 70, yakni sebesar Rp1,53 triliun atau tumbuh sebesar 37,96 persen.
"Untuk pemilikan rumah tinggal sampai tipe 21, selama Desember 2014 tersalur sebesar Rp970,15 miliar atau tumbuh 14,07 persen secara yoy," pungkas dia.
(izz)