Laba operasional Michelin 2013 turun 7,8%
A
A
A
Sindonews.com - Michelin & Cie, produsen ban terbesar di Eropa melaporkan penurunan laba operasional hingga 7,8 persen pada 2013, karena pengaruh harga bahan baku untuk mengimbangi efek devisa dari bisnis di Amerika Selatan dan Jepang.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (11/2/2014), laba operasional turun menjadi 2,23 miliar euro atau USD3,050 miliar dari tahun sebelumnya sebesar 2,420 milair euro. Sementara, penjualannya menurun 5,7 persen menjadi 20,2 miliar euro.
Upaya Michelin untuk tumbuh di luar Eropa, di mana pasar mobil telah merosot selama enam tahun terakhir, terhambat oleh penurunan mata uang di Amerika Selatan dan Jepang terhadap euro. Produsen telah menambah kapasitas di Brasil, China, India, dan Amerika Serikat untuk memproduksi lebih banyak ban di daerah dengan permintaan yang diperkirakan akan meningkat.
"Pendapatan dicapai dalam lingkungan pasar yang tidak merata, pastikan tujuan kami memberikan kinerja usaha yang sejalan dengan 2.015 ambisi kami," kata Chief Executive Officer Michelin Group, Jean Dominique Senard.
Kontraksi Eropa telah mendorong perursahaan mencari cara untuk memangkas biaya, di mana sekitar 59 persen dari 107.000 pekerja yang dipekerjakan. Michelin mengatakan, pada 10 Juni bahwa mereka akan mengakhiri produksi ban truk berat di sebuah pabrik di Joue-les-Tours, sekitar 250 kilometer barat daya dari Paris pada akhir 2015. Sekitar 730 dari 930 karyawan pabrik akan kehilangan pekerjaan mereka.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (11/2/2014), laba operasional turun menjadi 2,23 miliar euro atau USD3,050 miliar dari tahun sebelumnya sebesar 2,420 milair euro. Sementara, penjualannya menurun 5,7 persen menjadi 20,2 miliar euro.
Upaya Michelin untuk tumbuh di luar Eropa, di mana pasar mobil telah merosot selama enam tahun terakhir, terhambat oleh penurunan mata uang di Amerika Selatan dan Jepang terhadap euro. Produsen telah menambah kapasitas di Brasil, China, India, dan Amerika Serikat untuk memproduksi lebih banyak ban di daerah dengan permintaan yang diperkirakan akan meningkat.
"Pendapatan dicapai dalam lingkungan pasar yang tidak merata, pastikan tujuan kami memberikan kinerja usaha yang sejalan dengan 2.015 ambisi kami," kata Chief Executive Officer Michelin Group, Jean Dominique Senard.
Kontraksi Eropa telah mendorong perursahaan mencari cara untuk memangkas biaya, di mana sekitar 59 persen dari 107.000 pekerja yang dipekerjakan. Michelin mengatakan, pada 10 Juni bahwa mereka akan mengakhiri produksi ban truk berat di sebuah pabrik di Joue-les-Tours, sekitar 250 kilometer barat daya dari Paris pada akhir 2015. Sekitar 730 dari 930 karyawan pabrik akan kehilangan pekerjaan mereka.
(izz)