Pemerintah Jepang gandeng Sofyan Hotel
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Wisata Jepang, Manabu Sakai berkunjung ke Sofyan Hotel Betawi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2014). Kunjungan tersebut berkaitan dengan kerja sama yang terjalin antara Jepang dan Indonesia (dalam Halal Development Foundation Japan Incorporated/HDFJ dengan Sofyan Hospitality) untuk mengembangkan dan mempromosikan wisata syariah Jepang-Indonesia.
Sakai dan rombongan melihat langsung fasilitas yang ada di hotel, di antaranya dapur halal berikut ragam bahan makanan dan bumbu-bumbu halal yang digunakan, juga tempat refleksi dan gym ramah muslim.
Sesaat setelah kunjungan, Sakai mengatakan, bahwa pasar wisata syariah di negerinya sangat potensial. Pihaknya akan terus belajar dari negara-negara lain untuk mempersiapkan diri menyambut wisatawan-wisatawan muslim.
“Apalagi Tokyo terpilih sebagai penyelenggara Olympic 2020. Kami siapkan fasilitas agar peserta muslim aman dan nyaman. Untuk makanan dan minuman halal di Jepang sekarang ini memang belum ada. Tapi, mulai sekarang akan kami sebarluaskan,” ujar Sakai.
Nota kesepahaman kerja sama antara HDFJ dengan MUI dan Sofyan Hospitality sendiri telah ditandatangani di Tokyo, pada 30 Januari 2014 lalu. Sebelumnya, pihak Sofyan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berkunjung ke Tokyo selama sepekan untuk berpartisipasi dalam Seminar Global Halal yang diselenggarakan HDFJ, pada 22 Januari 2014.
Riyanto Sofyan selaku Komisaris Utama Sofyan Hospitality dan Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Syariah Indonesia (AHSIN) mengatakan, kesepakatan selama kunjungan ke Tokyo itu adalah Sofyan Hospitality akan fokus pada penyediaan solusi untuk sistem operasi hotel syariah.
Operasi tersebut di antaranya prosedur standar operasional, kebijakan dan pedoman; operasi manual dan program pelatihan yang sudah disertifikasi MUI serta LPPOM MUI; dan ISO 9001-2008. Sofyan sendiri dipilih karena merupakan lembaga bisnis syariah di sektor riil pertama Indonesia (1994).
[esthi/Info]
Sakai dan rombongan melihat langsung fasilitas yang ada di hotel, di antaranya dapur halal berikut ragam bahan makanan dan bumbu-bumbu halal yang digunakan, juga tempat refleksi dan gym ramah muslim.
Sesaat setelah kunjungan, Sakai mengatakan, bahwa pasar wisata syariah di negerinya sangat potensial. Pihaknya akan terus belajar dari negara-negara lain untuk mempersiapkan diri menyambut wisatawan-wisatawan muslim.
“Apalagi Tokyo terpilih sebagai penyelenggara Olympic 2020. Kami siapkan fasilitas agar peserta muslim aman dan nyaman. Untuk makanan dan minuman halal di Jepang sekarang ini memang belum ada. Tapi, mulai sekarang akan kami sebarluaskan,” ujar Sakai.
Nota kesepahaman kerja sama antara HDFJ dengan MUI dan Sofyan Hospitality sendiri telah ditandatangani di Tokyo, pada 30 Januari 2014 lalu. Sebelumnya, pihak Sofyan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berkunjung ke Tokyo selama sepekan untuk berpartisipasi dalam Seminar Global Halal yang diselenggarakan HDFJ, pada 22 Januari 2014.
Riyanto Sofyan selaku Komisaris Utama Sofyan Hospitality dan Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Syariah Indonesia (AHSIN) mengatakan, kesepakatan selama kunjungan ke Tokyo itu adalah Sofyan Hospitality akan fokus pada penyediaan solusi untuk sistem operasi hotel syariah.
Operasi tersebut di antaranya prosedur standar operasional, kebijakan dan pedoman; operasi manual dan program pelatihan yang sudah disertifikasi MUI serta LPPOM MUI; dan ISO 9001-2008. Sofyan sendiri dipilih karena merupakan lembaga bisnis syariah di sektor riil pertama Indonesia (1994).
[esthi/Info]
(dmd)