Pfizer Indonesia utamakan kualitas dan inovasi
A
A
A
Sindonews.com - Public Affairs & Communications Director PT Pfizer Indonesia, Widyaretna Buenastuti mengemukakan, sebagai salah satu perusahaan kesehatan terbesar di dunia pihaknya berupaya mengembangkan produk dengan mempertahankan kualitas dan inovatif.
"Di Indonesia, kita berada di urutan keempat. Namun, saat ini industri di dalam negeri menjadi anomali. Di mana 80 persen industri farmasi dikuasai perusahaan lokal, sedangkan perusahaan asing 20 persen. Yaitu, sekitar 150 perusahaan lokal dan 26 perusahaan asing," ujar Widyaretna saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Dia mengungkapkan, secara global market share perusahaan belum memiliki angka penjualan signifikan dibandingkan negara asalnya, Amerika Serikat (AS). Namun di Asia, Pfizer Indonesia berada di atas Vietnam dan India.
"Produk kita adalah segmented. Obat kebanyakan berdasarkan resep. Adapun untuk obat generik kita masih mengembangkannya," ujar Widyaretna.
Dia menuturkan sebagai perusahaan multinasional pihaknya tidak bisa berangkat sendiri. Semua langkah perusahaan berdasarkan kebijakan global. Adapun mengenai pengembangan di Indonesia masih terkendala peraturan dan perizinan terkait perusahaan PMA (penanaman modal asing).
Widyaretna menambahkan, perusahaannya telah melaksanakan kepatuhan lingkungan. Salah satunya dengan melakukan daur ulang air hasil limbah, dengan semangat go green, mulai dari penggunaan lampu, turbin sampai dengan AC. "Bahkan, air dari hasil daur ulang dapat dipakai memelihara ikan koi," paparnya.
"Di Indonesia, kita berada di urutan keempat. Namun, saat ini industri di dalam negeri menjadi anomali. Di mana 80 persen industri farmasi dikuasai perusahaan lokal, sedangkan perusahaan asing 20 persen. Yaitu, sekitar 150 perusahaan lokal dan 26 perusahaan asing," ujar Widyaretna saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Dia mengungkapkan, secara global market share perusahaan belum memiliki angka penjualan signifikan dibandingkan negara asalnya, Amerika Serikat (AS). Namun di Asia, Pfizer Indonesia berada di atas Vietnam dan India.
"Produk kita adalah segmented. Obat kebanyakan berdasarkan resep. Adapun untuk obat generik kita masih mengembangkannya," ujar Widyaretna.
Dia menuturkan sebagai perusahaan multinasional pihaknya tidak bisa berangkat sendiri. Semua langkah perusahaan berdasarkan kebijakan global. Adapun mengenai pengembangan di Indonesia masih terkendala peraturan dan perizinan terkait perusahaan PMA (penanaman modal asing).
Widyaretna menambahkan, perusahaannya telah melaksanakan kepatuhan lingkungan. Salah satunya dengan melakukan daur ulang air hasil limbah, dengan semangat go green, mulai dari penggunaan lampu, turbin sampai dengan AC. "Bahkan, air dari hasil daur ulang dapat dipakai memelihara ikan koi," paparnya.
(izz)