Petani melon di Kuloprogo merugi

Sabtu, 15 Februari 2014 - 16:12 WIB
Petani melon di Kuloprogo merugi
Petani melon di Kuloprogo merugi
A A A
Sindonews.com - Puluhan hektar lahan melon di Kulonprogo, Yogyakarta terancam gagal panen. Guyuran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud menyebabkan tanaman tertutup debu. Akibatnya, tanaman mereka rusak dan harga jual jatuh.

Tanaman melon ini banyak dikembangkan warga masyarakat di Kecamatan Galur, Lendah, Sentolo dan Panjatan. Beberapa tanaman kondisinya cukup memprihatinkan. Abu tebal menutup daun, dan bunga. Kondisi ini rentan menyebabkan tanaman mati. Para petani terus berusaha menyemprot menggunakan air untuk menghilangkan pekatnya debu.

Tanaman yang sudah berbuah, kondisinya juga tidak jauh berbeda. Sejumlah petani terpaksa memilih panen lebih dini. Harga pun anjlok antara 20-50 persen. "Seperti ini tanaman menjadi layu dan kalau dibiarkan bisa mati," ujar Radisan, salah seorang petani melon, Sabtu (15/2/2014).

Untuk melon yang siap panen, harganya turun menjadi Rp4 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga melon berkisar antara Rp5.000-Rp9.000. Para petani banyak memilih panen dini dengan cara membersihkan buah dari abu vulkanik yang menutup.

Selain melon, abu vulkanik juga merusak tanaman bawang merah dan cabai. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulonprogo, belum bisa menghitung berapa kerugian yang muncul dampak dari erupsi merapi.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5294 seconds (0.1#10.140)