IHSG berpotensi menguat terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diprediksi masih memiliki potensi untuk melanjutkan kenaikannya dalam rentang terbatas.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan berada pada support 4.482-4.492 dan resistance 4.520-4.527.
"Berpola menyerupai hanging man dekati upper bollinger bands (UBB). MACD masih naik terbatas dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih uptrend terbatas," kata dia, Senin (17/2/2014).
Dia mengatakan, IHSG bertahan tidak menyentuh kisaran support 4.475-4.482, namun juga tidak menggapai kisaran resisten 4.525-4,536, sehingga lajunya cukup mendatar.
"Pertarungan kekuatan beli dan jual masih akan mewarnai IHSG di awal pekan. Meski peluang kenaikan tipis, namun tetap waspadai pelemahan lanjutan IHSG," ujar dia.
Sementara sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 4.512,75 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.498,27 di awal sesi 2 dan berakhir di level 4.508,04.
Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Laju bursa saham Asia kembali menghijau seiring masih adanya aksi beli pelaku pasar dengan memanfaatkan masih positifnya laju bursa saham AS meski data-data makronya terutama angka klaim penganggurannya menunjukkan peningkatan.
Tidak hanya itu, penguatan juga ditopang stabilnya angka inflasi China, sehingga meredam spekulasi Pemerintah China akan kembali mengetatkan kebijakan moneternya. Tetapi, sentimen positif tersebut terhalangi oleh pelemahan Nikkei setelah nilai tukar yen menguat pasca rilis angka investasi asing di pasar saham dan obligasi yang masih minus.
Angin positif kembali berhembus di pasar saham Eropa, di mana sebelumnya terhalangi oleh hawa negatif dari adanya rilis kinerja dari beberapa emiten besar yang di bawah estimasi, terutama setelah dirilisnya angka pertumbuhan, GDP Perancis, Jerman, Austria, Belanda, zona Eropa dan lainnya yang menunjukkan angka peningkatan.
Pelaku pasar pun seperti mendapat angin segar, sehingga kembali aktif melakukan transaksi dan membawa pasar saham Eropa ke zona hijau.
Laju bursa saham Amerika Seikat (AS) di akhir pekan tidak jauh beda dari sehari sebelumnya yang dapat menguat meski rilis data-data makro ekonominya melemah.
Kali ini rilis negatif dari penurunan manufacturing production dan industrial production tidak menghalangi laju bursa saham AS untuk tetap keukeuh di bertahan di zona hijau. Rupanya stabilnya indeks consumer confidence dan rilis kinerja di atas estimasi, antara lain Occidental Petroleum Corp., Cliffs Natural Resources Inc., dan Campbell Soup Co., serta lainnya dapat mengimbangi data-data negatif tersebut.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan berada pada support 4.482-4.492 dan resistance 4.520-4.527.
"Berpola menyerupai hanging man dekati upper bollinger bands (UBB). MACD masih naik terbatas dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih uptrend terbatas," kata dia, Senin (17/2/2014).
Dia mengatakan, IHSG bertahan tidak menyentuh kisaran support 4.475-4.482, namun juga tidak menggapai kisaran resisten 4.525-4,536, sehingga lajunya cukup mendatar.
"Pertarungan kekuatan beli dan jual masih akan mewarnai IHSG di awal pekan. Meski peluang kenaikan tipis, namun tetap waspadai pelemahan lanjutan IHSG," ujar dia.
Sementara sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 4.512,75 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.498,27 di awal sesi 2 dan berakhir di level 4.508,04.
Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Laju bursa saham Asia kembali menghijau seiring masih adanya aksi beli pelaku pasar dengan memanfaatkan masih positifnya laju bursa saham AS meski data-data makronya terutama angka klaim penganggurannya menunjukkan peningkatan.
Tidak hanya itu, penguatan juga ditopang stabilnya angka inflasi China, sehingga meredam spekulasi Pemerintah China akan kembali mengetatkan kebijakan moneternya. Tetapi, sentimen positif tersebut terhalangi oleh pelemahan Nikkei setelah nilai tukar yen menguat pasca rilis angka investasi asing di pasar saham dan obligasi yang masih minus.
Angin positif kembali berhembus di pasar saham Eropa, di mana sebelumnya terhalangi oleh hawa negatif dari adanya rilis kinerja dari beberapa emiten besar yang di bawah estimasi, terutama setelah dirilisnya angka pertumbuhan, GDP Perancis, Jerman, Austria, Belanda, zona Eropa dan lainnya yang menunjukkan angka peningkatan.
Pelaku pasar pun seperti mendapat angin segar, sehingga kembali aktif melakukan transaksi dan membawa pasar saham Eropa ke zona hijau.
Laju bursa saham Amerika Seikat (AS) di akhir pekan tidak jauh beda dari sehari sebelumnya yang dapat menguat meski rilis data-data makro ekonominya melemah.
Kali ini rilis negatif dari penurunan manufacturing production dan industrial production tidak menghalangi laju bursa saham AS untuk tetap keukeuh di bertahan di zona hijau. Rupanya stabilnya indeks consumer confidence dan rilis kinerja di atas estimasi, antara lain Occidental Petroleum Corp., Cliffs Natural Resources Inc., dan Campbell Soup Co., serta lainnya dapat mengimbangi data-data negatif tersebut.
(rna)