Polman segera terapkan resi gudang komoditi pertanian
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), akan membangun satu unit gudang penyimpanan hasil komoditi pertanian di daerah ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Polman, Syarifuddin menuturkan, gudang yang akan dibangun tersebut nantinya akan digunakan para petani menyimpan hasil pertaniannya.
"Jadi nanti diberlakukan sistem resi gudang. Ketika petani menyimpan hasil pertaniannya di gudang, petugas akan mengeluarkan resi," kata Syarifuddin, Jumat (21/2/2014).
Dia mengatakan, resi yang dikeluarkan pihak gudang tersebut nantinya bisa digunakan sebagai agunan memperoleh dana pinjaman dari bank.
Hal itu agar para petani tetap bisa berproduksi kembali meski hasil pertanian mereka belum dibawa ke pasar.
"Selama ini, setiap petani memanen, biasanya harga turun. Kondisi seperti itu sangat merugikan petani. Karena itu, dengan gudang yang dibangun nantinya, akan menjadi tempat penyimpanan hasil pertanian mereka, dan pada saat harga normal bisa dikeluarkan," ujar Syarifuddin.
Dia menyebutkan, pembangunan gudang tersebut direncanakan pada tahun ini, dengan alokasi anggaran sebesar Rp4,5 milliar dengan luas lahan 4.000 meter persegi.
Anggaran tersebut sudah termasuk untuk pembangunan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya seperti kantor, mesin pengering, penjemuran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Polman, Syarifuddin menuturkan, gudang yang akan dibangun tersebut nantinya akan digunakan para petani menyimpan hasil pertaniannya.
"Jadi nanti diberlakukan sistem resi gudang. Ketika petani menyimpan hasil pertaniannya di gudang, petugas akan mengeluarkan resi," kata Syarifuddin, Jumat (21/2/2014).
Dia mengatakan, resi yang dikeluarkan pihak gudang tersebut nantinya bisa digunakan sebagai agunan memperoleh dana pinjaman dari bank.
Hal itu agar para petani tetap bisa berproduksi kembali meski hasil pertanian mereka belum dibawa ke pasar.
"Selama ini, setiap petani memanen, biasanya harga turun. Kondisi seperti itu sangat merugikan petani. Karena itu, dengan gudang yang dibangun nantinya, akan menjadi tempat penyimpanan hasil pertanian mereka, dan pada saat harga normal bisa dikeluarkan," ujar Syarifuddin.
Dia menyebutkan, pembangunan gudang tersebut direncanakan pada tahun ini, dengan alokasi anggaran sebesar Rp4,5 milliar dengan luas lahan 4.000 meter persegi.
Anggaran tersebut sudah termasuk untuk pembangunan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya seperti kantor, mesin pengering, penjemuran.
(gpr)