Kemenpera resmikan rusunawa pondok pesantren di Demak
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz bersama Bupati Demak Dachirin Said meresmikan pemanfaatan Rusunawa untuk sejumlah pondok pesantren dan 14 lokasi pembangunan sarana mandi, cuci, kakus (MCK) Komunal di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Pembangunan hunian vertikal dan MCK komunal tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dan para santri di lingkungan pondok pesantren agar terbiasa hidup bersih serta mencintai kebersihan.
"Hari ini saya meresmikan pemanfaatan Rusunawa serta 14 MCK Komunal yang bisa digunakan oleh para santri dan masyarakat sekitar pondok pesantren di Kabupaten Demak. Saya berharap bangunan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar terwujud lingkungan tempat tinggal yang bersih dan nyaman," ujar Djan dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (23/2/2014).
Menurut dia, pembangunan Rusunawa dan MCK Komunal merupakan salah satu wujud nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah serta lembaga pendidikan seperti pondok pesantren yang belum memiliki sarana sanitasi yang memadai.
Rusunawa yang dibangun Kemenpera di Ponpes juga bisa dijadikan sarana tempat tinggal para santri yang lebih layak dan MCK Komunal juga bisa dimanfaatkan para santri bersama dengan masyarakat sekitar pondok pesantren.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, sebelum dirinya menjadi jadi Menpera bantuan yang diberikan pada kalangan Ponpes hanya delapan unit Rusunawa saja. Namun setelah dipercaya menjadi Menpera, dirinya berupaya agar bantuan yang di berikan kepada lembaga pendidikan Ponpes di perbesar mengingat jumlah santri yang belajar juga cukup banyak dan mereka juga memiliki lahan yang memadai untuk pembangunan ke dua program tersebut.
"Saat saya dipercaya menjadi Menpera, pembangunan Rusunawa untuk lembaga pendidikan Ponpes tahun 2012 ditingkatkan menjadi 87 Rusunawa dan 2013 lalu sejumlah 127 Rusunawa. Sedangkan tahun 2014 kita targetkan bangun 360 Rusunawa untuk kalangan pondok pesantren dan jumlah bantuannya disesuaikan dengan jumlah santri dan lahan yang tersedia," terangnya.
Luas bangunan Rusunawa Ponpes Al Ishlah, Demak seluas 1.246 meter setinggi dua lantai dan dapat menampung sekitar 112 santri. Ke depan, Kemenpera juga mengusahakan bantuan dari Islamic Development Bank (IDB) untuk sarana tempat tidur dan lemari pakaian bagi para santri.
"Semakin besar bangunan Rusunawa tentunya jumlah santri yang ditampung semakin besar. Saya berharap para santri bisa belajar lebih layak karena mereka juga belajar agama Islam dan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia di masa depan," harapnya.
Terkait dengan program penanganan kawasan kumuh, imbuh Menpera, dirinya mengakui bahwa hal itu sekilas seperti tumpang tindih dengan program serupa yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Namun demikian, pembangunan MCK Komunal juga menjadi salah satu bagian dari Program Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (BSPK) dibangun di daerah lokasi penerima bantuan bedah rumah juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat.
"Tahun 2013 jumlah MCK Komunal yang dibangun sekitar 750 unit. Sedangkan 2014 ini diperkirakan dapat terbangun 1.600 unit MCK untuk seluruh Ponpes di Indonesia. Melalui program ini kami berharap masyarakat bisa lebih cinta kebersihan lingkungan," katanya.
Pembangunan hunian vertikal dan MCK komunal tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dan para santri di lingkungan pondok pesantren agar terbiasa hidup bersih serta mencintai kebersihan.
"Hari ini saya meresmikan pemanfaatan Rusunawa serta 14 MCK Komunal yang bisa digunakan oleh para santri dan masyarakat sekitar pondok pesantren di Kabupaten Demak. Saya berharap bangunan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar terwujud lingkungan tempat tinggal yang bersih dan nyaman," ujar Djan dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (23/2/2014).
Menurut dia, pembangunan Rusunawa dan MCK Komunal merupakan salah satu wujud nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah serta lembaga pendidikan seperti pondok pesantren yang belum memiliki sarana sanitasi yang memadai.
Rusunawa yang dibangun Kemenpera di Ponpes juga bisa dijadikan sarana tempat tinggal para santri yang lebih layak dan MCK Komunal juga bisa dimanfaatkan para santri bersama dengan masyarakat sekitar pondok pesantren.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, sebelum dirinya menjadi jadi Menpera bantuan yang diberikan pada kalangan Ponpes hanya delapan unit Rusunawa saja. Namun setelah dipercaya menjadi Menpera, dirinya berupaya agar bantuan yang di berikan kepada lembaga pendidikan Ponpes di perbesar mengingat jumlah santri yang belajar juga cukup banyak dan mereka juga memiliki lahan yang memadai untuk pembangunan ke dua program tersebut.
"Saat saya dipercaya menjadi Menpera, pembangunan Rusunawa untuk lembaga pendidikan Ponpes tahun 2012 ditingkatkan menjadi 87 Rusunawa dan 2013 lalu sejumlah 127 Rusunawa. Sedangkan tahun 2014 kita targetkan bangun 360 Rusunawa untuk kalangan pondok pesantren dan jumlah bantuannya disesuaikan dengan jumlah santri dan lahan yang tersedia," terangnya.
Luas bangunan Rusunawa Ponpes Al Ishlah, Demak seluas 1.246 meter setinggi dua lantai dan dapat menampung sekitar 112 santri. Ke depan, Kemenpera juga mengusahakan bantuan dari Islamic Development Bank (IDB) untuk sarana tempat tidur dan lemari pakaian bagi para santri.
"Semakin besar bangunan Rusunawa tentunya jumlah santri yang ditampung semakin besar. Saya berharap para santri bisa belajar lebih layak karena mereka juga belajar agama Islam dan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia di masa depan," harapnya.
Terkait dengan program penanganan kawasan kumuh, imbuh Menpera, dirinya mengakui bahwa hal itu sekilas seperti tumpang tindih dengan program serupa yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Namun demikian, pembangunan MCK Komunal juga menjadi salah satu bagian dari Program Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (BSPK) dibangun di daerah lokasi penerima bantuan bedah rumah juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat.
"Tahun 2013 jumlah MCK Komunal yang dibangun sekitar 750 unit. Sedangkan 2014 ini diperkirakan dapat terbangun 1.600 unit MCK untuk seluruh Ponpes di Indonesia. Melalui program ini kami berharap masyarakat bisa lebih cinta kebersihan lingkungan," katanya.
(gpr)