Wamenkeu: Serapan belanja di akhir tahun serba salah
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anny Ratnawati menegas, adanya penumpukan belanja di akhir tahun seperti yang seringkali terjadi di Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah dianggap sangat merepotkan.
"Kecendrungan menumpuk di 3 bulan terakhir masih terjadi. Meski ada perbaikan. Mesti diketahui penumpukan belanja di belakang itu bikin serba salah," ujar Anny di sela acara "Kick Off Meeting Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA)" di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (24/2/2014).
Keresahan yang dialami Kementerian Keuangan sebagai regulator, dia menjelaskan, terutama terkait dengan pembiayaan yang menggunakan surat utang.
"Terutama dalam pembiayaan menggunakan surat utang. Apa diterbitkan dulu, belanja di akhir, kan susah," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto mencatatkan bahwa realisasi serapan dana belanja pemerintah pusat yang terdiri dari K/L dan pemerintah daerah sering kali menerapkan pola belanja yang masih tertumpuk untuk dihabiskan pada kuartal terakhir setiap tahunnya.
Akibat hal tersebut, perbaikan dalam dua tahun terakhir yang sedianya dapat dicapai bila penyerapan anggarannya masimal, justru masih sangat sedikit.
"Realisasi belanja selalu tiba-tiba melonjak dalam 3 bulan terakhir. Kalau melihat pola, K/L itu masih mendadak naik di akhir tahun. Ada perubahan, tapi tidak terlalu baik," papar dia dalam kesempatan yang sama.
"Kecendrungan menumpuk di 3 bulan terakhir masih terjadi. Meski ada perbaikan. Mesti diketahui penumpukan belanja di belakang itu bikin serba salah," ujar Anny di sela acara "Kick Off Meeting Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA)" di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (24/2/2014).
Keresahan yang dialami Kementerian Keuangan sebagai regulator, dia menjelaskan, terutama terkait dengan pembiayaan yang menggunakan surat utang.
"Terutama dalam pembiayaan menggunakan surat utang. Apa diterbitkan dulu, belanja di akhir, kan susah," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto mencatatkan bahwa realisasi serapan dana belanja pemerintah pusat yang terdiri dari K/L dan pemerintah daerah sering kali menerapkan pola belanja yang masih tertumpuk untuk dihabiskan pada kuartal terakhir setiap tahunnya.
Akibat hal tersebut, perbaikan dalam dua tahun terakhir yang sedianya dapat dicapai bila penyerapan anggarannya masimal, justru masih sangat sedikit.
"Realisasi belanja selalu tiba-tiba melonjak dalam 3 bulan terakhir. Kalau melihat pola, K/L itu masih mendadak naik di akhir tahun. Ada perubahan, tapi tidak terlalu baik," papar dia dalam kesempatan yang sama.
(rna)