HT: Jumlah entrepreneur RI di bawah angka minimum
A
A
A
Sindonews.com - CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT) menjadi pembicara dalam Nasional Seminar The 3rd UI Studentpreneurs. Dia berbicara di hadapan 200 mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) dan sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Dalam kuliah umumnya, HT banyak memberikan motivasi agar mahasiswa dapat tumbuh tak hanya sekedar menjadi karyawan dan profesional. Namun, juga menjadi entrepreneur. Sebab menurutnya, Indonesia memerlukan wirausahawan baru, di mana saat ini angkanya jauh di bawah angka minimum.
"Idealnya setiap negara minimal dua persen, saya ini produk reformasi. Saya kembangkan terus bisnis saya dari awalnya jasa keuangan sampai kini mempunyai raksasa media, perusahaan besar MNC Group, Indonesia angkanya jauh di bawah itu. Karena itu saya katakan kepada anak muda perlu tumbuhkan wirausahawan baru," ungkapnya di Auditorium FEUI, Senin (24/2/2014).
HT mengatakan, wirausahawan dapat menciptakan pertumbuhan positif bagi negara, salah satunya dari sektor pajak. Bisa dari sektor PPN, lalu pajak penghasilan, dan pajak perusahaan yang mengalami untung besar. Sehingga wirausahawan dapat menciptakan lapangan kerja.
"Indonesia sangat menjanjikan, saya jadi wirausaha bukan by accident, saat saya kuliah major saya relevan, saya ambil strategic management, ambil juga yang relevan bantu saya memahami. Supaya saya betul-betul paham, supaya mentas punya latar belakang yang cukup, ada aktifitas juga, terdorong ingin jadi pengusaha. Begitu lulus, saya ingin jadi pengusaha besar," terang HT.
Menurutnya, seorang entrepreneur harus memperhatikan setiap hal lebih detail. Sebesar 80 persen lebih ekonomi Indonesia saat ini ditopang sektor swasta.
"Pay attention to detail, jangan bossy. Prosepek Indonesia adalah negara yang punya semua, laut kita paling besar di dunia, namun sangat mendominasi sektor swasta, 80 persen lebih dari sektor swasta. Belum lagi ada masalah hukum, masalah keamanan, yang tumbuh justru masyarakat menengah atas, petani kita masih tradisional. Karena itu anak muda perlu punya destiny, dream, sehingga melahirkan passion mencapai itu," pungkas Hary Tanoesoedibjo.
Dalam kuliah umumnya, HT banyak memberikan motivasi agar mahasiswa dapat tumbuh tak hanya sekedar menjadi karyawan dan profesional. Namun, juga menjadi entrepreneur. Sebab menurutnya, Indonesia memerlukan wirausahawan baru, di mana saat ini angkanya jauh di bawah angka minimum.
"Idealnya setiap negara minimal dua persen, saya ini produk reformasi. Saya kembangkan terus bisnis saya dari awalnya jasa keuangan sampai kini mempunyai raksasa media, perusahaan besar MNC Group, Indonesia angkanya jauh di bawah itu. Karena itu saya katakan kepada anak muda perlu tumbuhkan wirausahawan baru," ungkapnya di Auditorium FEUI, Senin (24/2/2014).
HT mengatakan, wirausahawan dapat menciptakan pertumbuhan positif bagi negara, salah satunya dari sektor pajak. Bisa dari sektor PPN, lalu pajak penghasilan, dan pajak perusahaan yang mengalami untung besar. Sehingga wirausahawan dapat menciptakan lapangan kerja.
"Indonesia sangat menjanjikan, saya jadi wirausaha bukan by accident, saat saya kuliah major saya relevan, saya ambil strategic management, ambil juga yang relevan bantu saya memahami. Supaya saya betul-betul paham, supaya mentas punya latar belakang yang cukup, ada aktifitas juga, terdorong ingin jadi pengusaha. Begitu lulus, saya ingin jadi pengusaha besar," terang HT.
Menurutnya, seorang entrepreneur harus memperhatikan setiap hal lebih detail. Sebesar 80 persen lebih ekonomi Indonesia saat ini ditopang sektor swasta.
"Pay attention to detail, jangan bossy. Prosepek Indonesia adalah negara yang punya semua, laut kita paling besar di dunia, namun sangat mendominasi sektor swasta, 80 persen lebih dari sektor swasta. Belum lagi ada masalah hukum, masalah keamanan, yang tumbuh justru masyarakat menengah atas, petani kita masih tradisional. Karena itu anak muda perlu punya destiny, dream, sehingga melahirkan passion mencapai itu," pungkas Hary Tanoesoedibjo.
(izz)