Rupiah masih berpeluang menguat
A
A
A
Sindonews.com - Laju nilai tukar rupiah sumringah berbanding terbalik dengan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang takluk di zona merah. Rupiah kembali menunjukkan tren penguatannya atas dolar Amerika Serikat (USD).
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah tertolong setelah mendapat dukungan dari laju poundsterling yang terapresiasi pasca merespon pernyataan dari Gubernur BoE Mark Carney.
Dalam pernyataannya, Mark menyatakan dukungannya atas upaya pemulihan ekonomi Inggris dan laju euro yang menguat pasca dirilisnya data-data Jerman yang menunjukkan perbaikan.
"Laju rupiah juga turut terapresiasi dari peningkatan bertahap capital inflow pada obligasi dalam negeri," kata Reza, Selasa (25/2/2014).
Selain itu, meski tidak terlalu detil hasil yang dicapai dalam Meeting G20, namun adanya indikasi upaya dan komitmen negara-negara G20 untuk meningkatkan pertumbuhan global turut berimbas positif pada laju rupiah.
"Laju rupiah berhasil melampaui resisten Rp11.789. Rentang rupiah di kisaran Rp11.751-11.712 mengacu kurs tengah BI," pungkas Reza.
Kemarin, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini berada di level Rp11.728 per USD atau menguat 64 poin dibanding penutupan Jumat (21/2/2014) di level Rp11.792 per USD.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pada level Rp11.648 per USD. Posisi ini terapresiasi 95 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp11.744 per USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah tertolong setelah mendapat dukungan dari laju poundsterling yang terapresiasi pasca merespon pernyataan dari Gubernur BoE Mark Carney.
Dalam pernyataannya, Mark menyatakan dukungannya atas upaya pemulihan ekonomi Inggris dan laju euro yang menguat pasca dirilisnya data-data Jerman yang menunjukkan perbaikan.
"Laju rupiah juga turut terapresiasi dari peningkatan bertahap capital inflow pada obligasi dalam negeri," kata Reza, Selasa (25/2/2014).
Selain itu, meski tidak terlalu detil hasil yang dicapai dalam Meeting G20, namun adanya indikasi upaya dan komitmen negara-negara G20 untuk meningkatkan pertumbuhan global turut berimbas positif pada laju rupiah.
"Laju rupiah berhasil melampaui resisten Rp11.789. Rentang rupiah di kisaran Rp11.751-11.712 mengacu kurs tengah BI," pungkas Reza.
Kemarin, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini berada di level Rp11.728 per USD atau menguat 64 poin dibanding penutupan Jumat (21/2/2014) di level Rp11.792 per USD.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pada level Rp11.648 per USD. Posisi ini terapresiasi 95 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp11.744 per USD.
(rna)