IHSG diprediksi variatif dalam rentang terbatas

Selasa, 25 Februari 2014 - 08:59 WIB
IHSG diprediksi variatif dalam rentang terbatas
IHSG diprediksi variatif dalam rentang terbatas
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak kurang begitu bergairah menghadapi perdagangan kedua pekan ini berada pada rentang support 4.610-4.570 dan resistance 4.670-4.700

"Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas. Kondisi pasar global yang kondusif dan sentimen rilis laba emiten menjelang akhir bulan ini akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Diperkirakan IHSG akan kembali menguji resisten di 4.670 dan support ada di 4.610," kata analis First Asia Capital (PC) David Sutyanto, Selasa (25/2/2014)

Secara historikal terlihat lajunya setelah menguat dalam tiga pekan terakhir, IHSG kemarin terkoreksi 22,579 poin (0,48 persen) di 4.623,574 lebih pada aksi ambil untung. Namun di tengah aksi ambil untung, pembelian bersih asing masih mencapai Rp543,3 miliar.

Selain dipengaruhi IHSG yang sudah relatif tinggi, koreksi yang terjadi terimbas pergerakan bursa Asia yang umumnya di teritori negatif menyusul kekhawatiran China akan mengetatkan pinjaman perbankannya ke sektor properti dan turunnya harga rumah baru di negara tersebut.

"Ini merupakan penurunan pertama kali dalam empat bulan terakhir," kata dia.

David mengatakan, penguatan IHSG sejak awal tahun ini lebih dipicu membaiknya kondisi makro ekonomi domestik yang mendorong masuknya dana asing ke pasar saham. Selain sentimen makro, pergerakan IHSG juga dipengaruhi rilis laba emiten sektoral.

Sementara, Wall Street tadi malam kembali melanjutkan tren bullish. Indeks Dow Jones dan S&P menguat masing-masing 0,64 persen dan 0,62 persen ditutup di 16207,14 dan 1847,61. Penguatan terutama dipicu aktivitas sejumlah emiten terkait merger dan akuisisi (M&A).

Sedangkan harga komoditas emas kembali menguat ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir di USD1336,90 per troy ounce menyusul keraguan atas pemulihan ekonomi AS dan melambatnya ekonomi China.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6286 seconds (0.1#10.140)