Kriminalisasi KKKS hambat investasi sektor migas

Rabu, 26 Februari 2014 - 17:25 WIB
Kriminalisasi KKKS hambat investasi sektor migas
Kriminalisasi KKKS hambat investasi sektor migas
A A A
Sindonews.com - Direktur Eksekutif ReforMiners Institute Pri Agung Rakhmanto menilai, tahun ini tidak ada investasi yang besar di sektor minyak dan gas bumi (migas) yang masuk ke Indonesia, karena terhambat praktek kriminalisasi terhadap kontrak kontrak kerjasama pengelolaan migas atau prudction sharing contract (PSC).

Dia mengatakan, investor takut dan ragu-ragu setelah masuk dan menanamkan modalnya di Indoenesia. Sedangkan investor yang sudah terlanjur menanamkan modal hanya mau bertahan tanpa mau berinvestasi lagi. “Mereka hanya melanjutkan, merawat fasilitas dan menjaga tetap produksi,” kata dia, Rabu (26/2/2014).

Lebih lanjut Pri mengatakan, pemerintah akan kesulitan menarik investor migas masuk ke Indoneisa untuk berinvestasi pasca kasus bioremediasi. “Misalnya investasi besar untuk Enhance Oil Recovery tidak akan terjadi,” kata dia.

Dia menegaskan, kriminalisasi terhadap KKKS seperti yang dialami oleh karyawan PT Chevron Pasific Indonesia dalam kasus bioremediasi di Lapangan Migas Riau menjadi salah satu penghambat utama investasi di sektor migas tahun ini.

Pri meminta pemerintah meluruskan masalah ini agar tidak terus menghambat investasi. “Bila kondisi terus berlanjut jangan harap produksi mintak nasional sesuai target,” kata dia.

Sebelumnya, SKK Migas menargetkan investasi hulu minyak dan gas bumi 2014 ditargetkan naik 32 persen sebesar USD25,64 miliar dibanding tahun lalu sebesar USD19,342 miliar.

Plt Kepala SKK Migas mengatakan, jumlah investasi 2014 sesuai dengan pembahasan rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&P) antara SKK Migas bersama KKKS.

Investasi hulu migas 2014 mencakup kegiatan eksplorasi sebesar USD3,84 miliar, administrasi USD1,6 miliar, pengembangan USD5,3 miliar dan produksi sebesar USD14,9 miliar.

Kemudian rencana yang akan dilakukan antara lain, survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 9.020 kilometer (km), seismik tiga dimensi (3D) seluas 11.633 km persegi pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 205 pengembangan 1.364 sumur dan kerja ulang (work over) sebanyak 932 sumur serta perawatan sumur (well services) sebanyak 33.060.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4381 seconds (0.1#10.140)