Malaysia jajaki komoditas sayur Sulsel

Rabu, 26 Februari 2014 - 18:29 WIB
Malaysia jajaki komoditas sayur Sulsel
Malaysia jajaki komoditas sayur Sulsel
A A A
Sindonews.com - Federation of Agliculture and Marketing Agency (FAMA), importir asal Malaysia mulai menjajaki potensi komoditas sayuran di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk konsumsi masyarakat di negeri jiran tersebut.

Kepala Dinas Pertanian, Hotikultura dan Tanaman Pangan Sulsel, Lutfi Halide mengatakan, kemungkinan ekspor dilakukan sangat besar. Pasar hasil produksi pertanian ke Malaysia sangat potensial, karena sebagian besar kebutuhan pertanian di negara tersebut memang produk impor.

"Kesempatan ini yang coba kita manfaatkan. Selama ini kebutuhan impor mereka di dominasi dari China. Padahal kualitas sayuran kita cukup bagus dan biaya impor dari Sulsel lebih murah dibanding China," ujarnya di Hotel Clarion, Rabu (26/2/2014).

Menurutnya, saat ini FAMA sudah melakukan penjajakan di daerah sentra penghasil sayur seperti Enrekang, Malino, Sinjai, dan Bantaeng. Selain kol atau kubis yang menjadi incaran utama, mereka juga menyatakan minat terhadap wortel dan kentang dengan harga yang kompetitif.

Namun, kata dia, mereka meminta agar jalur impor langsung dari pelabuhan Makassar dan tidak melalui jalur pelabuhan Surabaya untuk menekan ongkos pengiriman.

"Ini yang masih kita bicarakan. Karena selama ini barang-barang kita yang diekspor ke luar negeri melalui Surabaya dengan kontainer yang memakai pendingin," ujarnya.

Dia mengatakan, secara produksi dan stok kubis di Sulsel sudah sangat mencukupi. Meski tak merinci total produksi, namun saat ini dalam setiap hektare sudah mampu menghasilkan 50 ton.

Sementara, Kepala Humas Pelindo IV Sahat Siboru mengatakan, keinginan untuk mengimpor langsung dari pelabuhan makassar tidak menjadi masalah. Sebelumnya, terminal peti kemas pelabuhan Makassar sudah melayani pengiriman cokelat ke berbagai negara tanpa harus ke Surabaya.

Sahat mengatakan, semua tergantung pada agen dan pemilik kapal yang akan membawa komoditas ekspor yang dimaksud. Selama ini, jalur pengiriman melalui Surabaya, karena komoditas yang dikirim masih kecil.

"Kami justru senang kalau mau langsung dari terminal peti kemas makassar. Ini bukan regulasi dari Pelindo jalur pelayaran mana yang diinginkan. Tapi tergantung pemilik kapal. Kalau mau dari Makassar kami siap, apalagi kami juga telah dilengkapi fasilitas kontainer dengan pendingin," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5505 seconds (0.1#10.140)