Krakatau Steel siapkan capex USD500 juta

Senin, 03 Maret 2014 - 20:22 WIB
Krakatau Steel siapkan capex USD500 juta
Krakatau Steel siapkan capex USD500 juta
A A A
Sindonews.com - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menyiapkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) 2014 sekitar USD490 sampai USD500 juta. Capex ini akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan pabrik blast furnace yang berada di wilayah Cilegon, Jawa Barat.

Direktur Keuangan KRAS, Sukandar mengatakan, belanja modal tersebut mengalami penurunan sekitar USD300 juta dari belanja modal tahun sebelumnya sebesar USD800 juta.

"Belanja modal kami turun dari capex tahun lalu, memang capex 2014 ini akan kami gunakan untuk melanjutkan pembiayaan konstruksi di Krakatau Posco, terutama untuk pabrik blast furnace," katanya saat konferensi pers paparan kinerja 2013 di Jakarta, Senin (3/3/2014).

Menurutnya, PT Krakatau Posco yang merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara KRAS dan Pohang Iron & Stell Company (Posco) Korea telah beroperasi. Proyek pembangunan pabrik baja terintegrasi ini memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun.

Pada tahap kedua nanti, kata dia, pabrik baja ini akan dikembangkan kapasitasnya menjadi 6 juta ton per tahun guna mengantisipasi permintaan baja yang terus melonjak, baik domestik maupun regional.‬

‪"Pabrik ini akan meliputi pabrik blast furnace, 300 T/Ch Basic Oxygen Furnace, mesin Continuous Casting untuk memproduksi slab dengan 1,5 MTPY, Plate Mill untuk memproduksi 1,5 MTPY plate, serta fasilitas dan infrastruktur pendukung lainnya," paparnya.

Sukandar mengatakan, PT Krakatau Posco perlu didukung fasilitas pendukung dari beragam sektor usaha di antaranya, energi listrik, kepelabuhanan, dan air baku industri. "Pendirian pabrik Krakatau Posco tidak bisa berdiri sendiri. Hampir sebagian besar infrastruktur pendukung seperti energi listrik, air baku industri, dan pelabuhan dipenuhi oleh Krakatau Steel melalui anak-anak usahanya," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga berencana akan mengoptimalkan pendapatan dari anak-anak usaha dalam upaya memberdayakan bisnis non baja. Dikatakannya, upaya tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mengoptimalkan pendapatan apabila sewaktu-waktu pasar baja di luar negeri sedang tidak bagus.‬

Dia menyebutkan, terdapat empat sektor usaha yang akan diberdayakan untuk meningkatkan pendapatan bukan baja, yakni energi, infrastruktur, pengelolaan limbah (waste management), dan utility (perusahaan pengelolaan air bersih).‬ "Startegi ini merupakan program jangka panjang, kecepatan pertumbuhan non baja akan kami kejar," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4941 seconds (0.1#10.140)