Bisnis konveksi bisa hasilkan omzet puluhan juta

Selasa, 18 Maret 2014 - 07:18 WIB
Bisnis konveksi bisa...
Bisnis konveksi bisa hasilkan omzet puluhan juta
A A A
PROFESI seorang penjahit terkadang suka dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Menurut mereka, penjahit adalah pekerjaan kasar yang tidak menjanjikan.

Namun siapa sangka, di balik bangunan tinggi nan megah di wilayah Kuningan, Jakarta ternyata terselip sosok wanita paruh baya yang mendulang sukses berkat profesinya sebagai penjahit.

Dialah Munawaroh Abdul Fatah, ibu empat anak ini memiliki penghasilan cukup besar untuk ukuran ibu rumah tangga, dari bisnis konveksi yang dijalani sejak 1984.

"Saya tuh buka jahitan sejak tahun 84, tadinya mah cuma jahitan biasa buat orang kampung. Cuma dibina terus akhirnya saya bisa buka konveksi seragam," ungkapnya kepada Sindonews, Minggu (16/3/2014).

Dia berkisah, himpitan ekonomi lah yang pada akhirnya membuat wanita kelahiran Jakarta 22 Juli 1968 ini belajar menjahit, dan kemudian memilih penjahit sebagai profesinya.

"Awalnya dulu karena kebutuhan ekonomi, karena mau sekolah terus kuliah. Eh tapi sayang enggak jadi kuliah karena keburu menikah. Sekolah dulu biaya sendiri dari hasil menjahit. Sampai sekarang bantu suami kuliahin anak juga dari hasil jahitan," tuturnya.

Menjahit seragam, lanjutnya, baru digelutinya di 1996. Awalnya dari seragam ibu-ibu pengajian, kemudian merambah ke seragam sekolah dari mulai SD hingga SMA.

"Saya sih dulu insipirasinya karena lihat model baju bagus-bagus, terus jadi kepingin. Mau buat ke penjahit enggak punya uang. Yaudah saya belajar jahit," ungkapnya, ketika ditanya soak inspirasi mejahitnya.

Dia menuturkan, hingga kini terdapat delapan sekolah yang mempercayakannya membuat seragam sekolah. Omzet yang diperolehnya setiap tahun ajaran baru mencapai Rp40 juta hingga Rp50 juta. Selain pendapatan tahunan, dirinya mengaku juga mendapatkan omzet bulanan lain dari seragam tersebut.

"Kalau yang sampai Rp50 juta itu omzet tiap tahun ajaran baru, kalo omzet bulanan lain lagi. Kan setiap bulan ada aja yang order. Ya sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta lah," imbuhnya.

Soal desain, ibu yang diperistri seorang Jurusita Pengadilan Agama ini menuturkan, semua desain adalah hasil karyanya sendiri. Bahkan menurutnya, sebelum Kanaya Tabitha terkenal seperti sekarang, Kanaya pernah memesan jahitan kepadanya.

"Dulu saya sempat terima order dari keluarga Pak Ali Wardhana (ex Menteri Perekonomian Orde Baru) dan Kanaya Tabitha waktu belum terkenal," tuturnya.

Menurutnya, yang terpenting dalam sebuah bisnis konveksi itu adalah ketekunan dan pantang menyerah. Karena apapun bisnisnya, tantangan dan halangan akan selalu mewarnai. "Tantangan mah selalu ada, tinggal bagaimana kita menyikapi aja," tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5925 seconds (0.1#10.140)