Laju IHSG masih dibayangi profit taking
Kamis, 03 April 2014 - 08:24 WIB

Laju IHSG masih dibayangi profit taking
A
A
A
Sindonews.com - Analis teknikal Mandiri Sekuritas menuturkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Jangka pendek, indeks masih dalam fase up trend dan bergerak di area resistance rising wedge.
Indeks melemah dan tidak berhasil breakout di resistance rising wedge pada level 4.896. Indeks berpotensi untuk bergerak mixed to down pada perdagangan hari ini. Indeks diproyeksi bergerak dalam kisaran support 4.851 dan resistance 4.896.
Dari luar negeri, pasar saham Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan tren penguatan seiring rilis data tenaga kerja Paman Sam. Dini hari tadi, indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA), naik 0,24 persen dan S&P 500 menguat 0,29 persen.
Dari pasar Asia, indeks di beberapa negara terkemuka juga dibuka menguat. Kenaikan pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang yang terapresiasi 0,43 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka naik 0,12 persen.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup melemah. Harga minyak mentah WTI terkoreksi 0,34 persen ke USD99,28 per barel. Sedangkan harga emas Comex melemah 0,03 persen ke posisi USD1290,30 per troy ounce.
Dari dalam negeri, potensi akan dipertahankannnya tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) membuat rupiah menguat terhadap USD. Di sisi lain, investor berpeluang melakukan aksi ambil untung (profit taking) di pasar modal domestik setelah IHSG menguat cukup tinggi dua hari lalu.
Indeks melemah dan tidak berhasil breakout di resistance rising wedge pada level 4.896. Indeks berpotensi untuk bergerak mixed to down pada perdagangan hari ini. Indeks diproyeksi bergerak dalam kisaran support 4.851 dan resistance 4.896.
Dari luar negeri, pasar saham Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan tren penguatan seiring rilis data tenaga kerja Paman Sam. Dini hari tadi, indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA), naik 0,24 persen dan S&P 500 menguat 0,29 persen.
Dari pasar Asia, indeks di beberapa negara terkemuka juga dibuka menguat. Kenaikan pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang yang terapresiasi 0,43 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka naik 0,12 persen.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup melemah. Harga minyak mentah WTI terkoreksi 0,34 persen ke USD99,28 per barel. Sedangkan harga emas Comex melemah 0,03 persen ke posisi USD1290,30 per troy ounce.
Dari dalam negeri, potensi akan dipertahankannnya tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) membuat rupiah menguat terhadap USD. Di sisi lain, investor berpeluang melakukan aksi ambil untung (profit taking) di pasar modal domestik setelah IHSG menguat cukup tinggi dua hari lalu.
(rna)