Dividen BRI sumbang 15,87% untuk penerimaan negara
A
A
A
Sindonews.com - Kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) memberikan manfaat bagi pemegang saham terus meningkat. Tahun ini, BRI membagikan dividen sebesar Rp6,35 triliun atau sebesar 30 persen dari laba bersih BRI tahun buku 2013.
"Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2014 beberapa waktu lalu, pemegang saham menetapkan dividend pay out ratio sebesar 30 persen dari laba bersih BRI tahun buku 2013 atau sekitar Rp6,35 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali di Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Ali mengatakan, nilai dividen tersebut terus mengalami kenaikan signifikan sejak 2010. Di mana Pada 2010 dividen BRI sebesar Rp2,29 triliun.
Sementara, pada 2011 BRI menyetor dividen sebesar Rp3,01 triliun. pada 2012, BRI menyetor deviden sebesar Rp5,55 triliun. Tahun ini, untuk tahun buku 2013, BRI menyetor dividen sebesar Rp6,35 triliun.
Nilai tersebut merupakan yang terbesar dari perbankan milik pemerintah. "Apabila dibandingkan dengan sesama bank BUMN, maka BRI adalah penyumbang dividen terbesar di sektor perbankan. Hal tersebut menyusul kinerja perseroan yang terus mengkilap sejak 2005," tuturnya.
Dia mengatakan, dividen yang disetorkan BRI kepada pemerintah sebesar 15,87 persen dari target penerimaan negara dari dividen BUMN.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, pada APBN 2014 penerimaan dividen BUMN ditargetkan sebesar Rp40 triliun. Di mana Rp10,3 triliun diantaranya berasal dari perbankan, sisanya Rp29,7 triliun dari BUMN non perbankan.
Menurutnya, target tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah dan lebih tinggi dibanding setoran dividen APBN 2013 yang ditetapkan Rp36,5 triliun.
Besaran target dividen itu selaras dengan pencapaian laba dari 140 perusahaan BUMN di Indonesia 2013 yang mampu meraup laba bersih senilai Rp150,7 triliun, melebihi target yang ditetapkan yakni senilai Rp150 triliun.
Padahal, pencapaian itu diraih justru di tengah ketidakstabilan ekonomi Indonesia tahun lalu. "Kalau ditotal dari semua bank BUMN, maka target dividen itu sudah tercapai, bahkan melebihi, sebab hampir menyentuh Rp15 triliun," pungkas Ali.
"Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2014 beberapa waktu lalu, pemegang saham menetapkan dividend pay out ratio sebesar 30 persen dari laba bersih BRI tahun buku 2013 atau sekitar Rp6,35 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali di Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Ali mengatakan, nilai dividen tersebut terus mengalami kenaikan signifikan sejak 2010. Di mana Pada 2010 dividen BRI sebesar Rp2,29 triliun.
Sementara, pada 2011 BRI menyetor dividen sebesar Rp3,01 triliun. pada 2012, BRI menyetor deviden sebesar Rp5,55 triliun. Tahun ini, untuk tahun buku 2013, BRI menyetor dividen sebesar Rp6,35 triliun.
Nilai tersebut merupakan yang terbesar dari perbankan milik pemerintah. "Apabila dibandingkan dengan sesama bank BUMN, maka BRI adalah penyumbang dividen terbesar di sektor perbankan. Hal tersebut menyusul kinerja perseroan yang terus mengkilap sejak 2005," tuturnya.
Dia mengatakan, dividen yang disetorkan BRI kepada pemerintah sebesar 15,87 persen dari target penerimaan negara dari dividen BUMN.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, pada APBN 2014 penerimaan dividen BUMN ditargetkan sebesar Rp40 triliun. Di mana Rp10,3 triliun diantaranya berasal dari perbankan, sisanya Rp29,7 triliun dari BUMN non perbankan.
Menurutnya, target tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah dan lebih tinggi dibanding setoran dividen APBN 2013 yang ditetapkan Rp36,5 triliun.
Besaran target dividen itu selaras dengan pencapaian laba dari 140 perusahaan BUMN di Indonesia 2013 yang mampu meraup laba bersih senilai Rp150,7 triliun, melebihi target yang ditetapkan yakni senilai Rp150 triliun.
Padahal, pencapaian itu diraih justru di tengah ketidakstabilan ekonomi Indonesia tahun lalu. "Kalau ditotal dari semua bank BUMN, maka target dividen itu sudah tercapai, bahkan melebihi, sebab hampir menyentuh Rp15 triliun," pungkas Ali.
(izz)