H-1 pileg, IHSG berpotensi lanjutkan reli
A
A
A
Sindonews.com - Menurut analis teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Jangka pendek indeks masih uptrend. Indeks berhasil breakout resistance rising wedge dan gagal menutup gap di 4.769.
Reli lanjutan akan coba menguji resistance fibo 161,8 persen di level 5.000/5.050. Indeks berpotensi akan melanjutkan relinya hari ini. Indeks akan bergerak di kisaran support Rp4.872 dan resistance Rp4.950.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan dan mencatat kejatuhan tertingginya sejak Januari 2014. Dini hari tadi, indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,02 persen dan S&P 500 terkoreksi 1,08 persen.
Dari pasar Asia, indeks di beberapa negara terkemuka juga dibuka melemah. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang yang turun 1,20 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka koreksi 0,30 persen.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup menguat. Harga minyak mentah WTI terapresiasi 0,32 persen ke USD100,76 per barel. Sementara harga emas Comex naik 0,02 persen ke posisi USD1298,60 per ons.
Dari dalam negeri, kemungkinan dipertahankannya tingkat suku bunga acuan (BI Rate) oleh Bank Indonesia (BI) dan penyelenggaraan pemilihan umum legislatif yang berjalan lancar diperkirakan memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG hari ini.
Menilik lajunya dalam perdagangan kemarin, tampak IHSG ditutup menguat signifikan ketika mayoritas pasar saham Asia terkoreksi. Indeks naik sebesar 63 poin (1,3 persen) menjadi 4.921 setelah bergerak 4.825-4.930. Sebanyak 168 saham naik, 126 turun, 95 tidak bergerak dan 145 tidak ditransaksikan.
Investor membukukan transaksi sebesar Rp7,85 triliun, terdiri dari transaksi reguler sebesar Rp6,68 triliun, transaksi negosiasi Rp1,16 triliun dan transaksi tunai sebesar Rp3,03 miliar.
Investor asing membukukan beli bersih (nett buy) sebesar Rp1,57 triliun, sedangkan di pasar reguler nett buy asing terjadi sebesar Rp1,62 triliun.
Seluruh sektor menguat, dipimpin sektor industri dasar sebesar 2,51 persen dan aneka industri sebesar 1,99 persen. Saham di sektor dasar yang paling terapresiasi adalah PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB, Rp2.925, NEUTRAL, TP Rp2.700) yang naik 5,03 persen dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN, Rp4.210, NEUTRAL, TP Rp4.100) yang naik 473 persen.
Dari sektor aneka industri, saham yang paling menguat adalah PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT, Rp345) yang naik 8,83 persen dan PT Astra International Tbk (ASII, Rp8.000, SELL, TP Rp5.500) yang naik 2,56 persen.
Dari pasar saham Asia, mayoritas indeks terkoreksi sore kemarin. Penurunan dialami indeks Nikkei225 di Tokyo sebesar 1,69 persen dan Hang Seng di Hong Kong sebesar 0,59 persen. Penguatan masih dialami indeks Kospi di Korea Selatan sebesar 0,08 persen.
Dari pasar mata uang, nilai tukar rupiah menguat 11 poin (0,10 persen) ke Rp11.305 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin.
Reli lanjutan akan coba menguji resistance fibo 161,8 persen di level 5.000/5.050. Indeks berpotensi akan melanjutkan relinya hari ini. Indeks akan bergerak di kisaran support Rp4.872 dan resistance Rp4.950.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan dan mencatat kejatuhan tertingginya sejak Januari 2014. Dini hari tadi, indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,02 persen dan S&P 500 terkoreksi 1,08 persen.
Dari pasar Asia, indeks di beberapa negara terkemuka juga dibuka melemah. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang yang turun 1,20 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka koreksi 0,30 persen.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup menguat. Harga minyak mentah WTI terapresiasi 0,32 persen ke USD100,76 per barel. Sementara harga emas Comex naik 0,02 persen ke posisi USD1298,60 per ons.
Dari dalam negeri, kemungkinan dipertahankannya tingkat suku bunga acuan (BI Rate) oleh Bank Indonesia (BI) dan penyelenggaraan pemilihan umum legislatif yang berjalan lancar diperkirakan memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG hari ini.
Menilik lajunya dalam perdagangan kemarin, tampak IHSG ditutup menguat signifikan ketika mayoritas pasar saham Asia terkoreksi. Indeks naik sebesar 63 poin (1,3 persen) menjadi 4.921 setelah bergerak 4.825-4.930. Sebanyak 168 saham naik, 126 turun, 95 tidak bergerak dan 145 tidak ditransaksikan.
Investor membukukan transaksi sebesar Rp7,85 triliun, terdiri dari transaksi reguler sebesar Rp6,68 triliun, transaksi negosiasi Rp1,16 triliun dan transaksi tunai sebesar Rp3,03 miliar.
Investor asing membukukan beli bersih (nett buy) sebesar Rp1,57 triliun, sedangkan di pasar reguler nett buy asing terjadi sebesar Rp1,62 triliun.
Seluruh sektor menguat, dipimpin sektor industri dasar sebesar 2,51 persen dan aneka industri sebesar 1,99 persen. Saham di sektor dasar yang paling terapresiasi adalah PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB, Rp2.925, NEUTRAL, TP Rp2.700) yang naik 5,03 persen dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN, Rp4.210, NEUTRAL, TP Rp4.100) yang naik 473 persen.
Dari sektor aneka industri, saham yang paling menguat adalah PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT, Rp345) yang naik 8,83 persen dan PT Astra International Tbk (ASII, Rp8.000, SELL, TP Rp5.500) yang naik 2,56 persen.
Dari pasar saham Asia, mayoritas indeks terkoreksi sore kemarin. Penurunan dialami indeks Nikkei225 di Tokyo sebesar 1,69 persen dan Hang Seng di Hong Kong sebesar 0,59 persen. Penguatan masih dialami indeks Kospi di Korea Selatan sebesar 0,08 persen.
Dari pasar mata uang, nilai tukar rupiah menguat 11 poin (0,10 persen) ke Rp11.305 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin.
(rna)