Sukses kembangkan kain songket Sambas
A
A
A
KAIN songket merupakan kerajinan khas Indonesia. Kain tradisional tersebut banyak disukai masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Sejumlah perajin sukses mengembangkan kain tenun ini. Salah satunya adalah Nurlela.
Wanita asal Sambas ini merupakan salah satu dari sekian banyak perajin kain songket yang berhasil. Berkat konsistensinya, dia pun menjadi mitra binaan maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk mengembangkan kerajinan tangan tersebut.
"Saya mengikuti mitra Binaan Garuda Indonesia adalah untuk menambah wawasan tentang kain songket yang dibuat. Setelah bergabung, saya senang karena dulu produk songket Sambas hanya terkenal di domestik. Namun, sekarang di luar negeri sudah diminati," jelas Nurlela, ketika ditemui di mini gallery kain tenun Garuda Indonesia Travel Fair di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (11/04/2014).
Dia menuturkan, produknya merupakan hasil tenunan sendiri dengan tangan. Sehingga dari segi hasil dapat bersaing dengan kain songket lain yang sudah ada. Wanita yang mempekerjakan 25 karyawan ini juga membuat sarung songket satu steel dengan kainnya.
Keuntungan yang diraih Nurlela per tahun cukup menggiurkan mencapai 15 persen. Hasil tersebut setelah berbagi dengan Garuda Indonesia.
Dia berharap dengan adanya program mitra binaan dari Garuda ini dapat mendukung UKM-UKM kreatif di Indonesia, khususnya di daerah kecil untuk dapat merambah pasar domestik dan internasional.
Wanita asal Sambas ini merupakan salah satu dari sekian banyak perajin kain songket yang berhasil. Berkat konsistensinya, dia pun menjadi mitra binaan maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk mengembangkan kerajinan tangan tersebut.
"Saya mengikuti mitra Binaan Garuda Indonesia adalah untuk menambah wawasan tentang kain songket yang dibuat. Setelah bergabung, saya senang karena dulu produk songket Sambas hanya terkenal di domestik. Namun, sekarang di luar negeri sudah diminati," jelas Nurlela, ketika ditemui di mini gallery kain tenun Garuda Indonesia Travel Fair di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (11/04/2014).
Dia menuturkan, produknya merupakan hasil tenunan sendiri dengan tangan. Sehingga dari segi hasil dapat bersaing dengan kain songket lain yang sudah ada. Wanita yang mempekerjakan 25 karyawan ini juga membuat sarung songket satu steel dengan kainnya.
Keuntungan yang diraih Nurlela per tahun cukup menggiurkan mencapai 15 persen. Hasil tersebut setelah berbagi dengan Garuda Indonesia.
Dia berharap dengan adanya program mitra binaan dari Garuda ini dapat mendukung UKM-UKM kreatif di Indonesia, khususnya di daerah kecil untuk dapat merambah pasar domestik dan internasional.
(gpr)