Pemerintah undang calon investor kilang pertengahan Mei

Jum'at, 11 April 2014 - 21:01 WIB
Pemerintah undang calon...
Pemerintah undang calon investor kilang pertengahan Mei
A A A
Sindonews.com - Pemerintah terus menjajaki investor yang berminat membangun kilang minyak di Indonesia. Untuk itu, pemerintah berencana menggelar investor meeting dengan investor yang tertarik membangun kilang minyak di Jakarta dalam waktu dekat.

Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari market solution dengan investor kilang yang digelar pemerintah di Singapura pada 10-11 Februari lalu.

“Kalau enggak minggu ketiga April atau minggu kedua Mei, kita langsung (menggelar) investor meeting dengan limited investor yang sudah menyatakan keseriusan,” tutur Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (11/4/2014).

Pemerintah telah menggelar market consultation terkait rencana tender internasional pembangunan proyek kilang minyak Greenfield, di Singapura, pada Senin-Selasa (10-11 Februari).

Dalam pertemuan tersebut, setidaknya ada 38 perusahaan yang menghadirinya. Dari 38 perusahaan, setidaknya ada enam perusahaan yang tertarik dan sudah membicarakan minatnya untuk berinvestasi kilang di Indonesia.

Bambang menambahkan, investor yang mengikuti investor meeting pada April-Mei mendatang di Jakarta bisa lebih dari enam. “Belum tentu juga yang tidak hadir di Singapura tidak tertarik. Jadi kita masih buka kesempatan. Yah tapi tentunya yang hadir di Singapura itu akan jadi referensi siapa saja yang akan kita dorong menjadi investor yang serius,” ucapnya.

Dia menuturkan, ada sejumlah hal yang ingin dilihat pemerintah dari investor. Salah satunya adalah IRR (internal rate of return) atau tingkat pengembalian investasi yang diminta investor. IRR ini akan sangat tergantung pada harga minyak mentahnya.

“Jadi kalau harga minyak mentah yang dipakai semakin mahal yaitu jenis ringan atau slip crude itu mahal kilangnya pasti jadi tidak ekonomis,” ujarnya.

Namun, dia menuturkan, jika kilangnya menggunakan minyak mentah heavy atau minyak jelak maka investasi kilangnya akan semakin murah.

Menurutnya, pemerintah juga dipastikan akan memberikan sejumlah insentif bagi investor kilang. Selain pemberian fasilitas perpajakan berupa tax holiday, pemerintah juga telah menyiapkan lahan seluas 400-500 hektar di Bontang, Kalimantan Timur. Lahan tersebut dipastikan sudah clean and clear sehingga tidak perlu ada pembebasan lahan.

Sebagai informasi, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 6 persen, kebutuhan Indonesia meningkat sebesar 8-9 persen per tahunnya.

Namun, kebutuhan energi, terutama minyak, belum bisa pasok dalam jumlah besar karena minimnya lifting minyak dalam negeri. Dalam catatan Kementerian Keuangan, target lifting minyak dalam tiga tahun terakhir selalu di bawah target.

Pada 2013 misalnya, target lifting minyak ditargetkan sebesar 840.000 barel/hari sementara realisasinya 825.000 barel/hari, atau 15.000 barel/hari. Pada 2012, lifting minyak lebih rendah 70.000 barel/hari sementara pada 2011 lebih rendah 1.000 barel/hari.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0871 seconds (0.1#10.140)