Pemerintah kembali tambah utang Rp8 T
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah kembali menyerap utang melalui penerbitan surat utang negara (SUN) hari ini sebesar Rp8 triliun. Besaran utang yang yang diambil jauh lebih kecil dibandingkan penawaran yang masuk.
"Total penawaran yang masuk sebesar Rp15,149 triliun. Total nominal yang dimenangkan sebesar Rp8 triliun," tulis keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Selasa (15/4/2014).
Total ada lima seri SUN yang diterbitkan hari ini, yaitu seri SPN12150206 dan SPN12150403 bertenor lima tahun, seri FR000 bertenor 10 tahun, FR0071 bertenor 15 tahun, dan seri FR0068 bertenor 20 tahun.
Dari lima seri, penawaran yang masuk terbesar ada di kelompok seri FR0070 bertenor 10 tahun. Penawaran yang masuk mencapai Rp5,322 triliun.
Jumlah yang dimenangkan akhirnya diputuskan sebesar Rp3,4 triliun dengan rata-rata imbal hasil (yield) sebesar 7,83 persen. Sementara, yield untuk seri FR0068 bertenor 20 tahun sebesar 8,39 persen, seri FR0071 bertenor 15 tahun 8,21 persen, seri SPN12150403 sebesar 6,34 persem dan SPN12150206 sebesar 6,14 persen.
Merujuk pada penerbitan-penerbitan SUN sebelumnya, penawaran yang masuk hampir sama, yakni dua kali lebih besar. Namun, untuk penerbitan hari ini, yield yang dimenangkan terbilang besar.
Pada penerbitan SUN 2 April lalu, yield untuk SUN bertenor 10 tahun masih 7,59 persen. Sementara, pada penerbitan hari ini sebesar 7,83 persen. Yield yang tinggi ini akan membebani anggaran di masa depan karena pemerintah harus membayar bunga utang lebih besar.
Sebgai informasi, pada APBN 2014, pemerintah menargetkan penerbitan surat berharga negara (SBN), baik dari SUN maupun SBN syariah sebesar Rp2015,1 triliun. Penerbitan merupakan bagian dari pembiayaan APBN, baik untuk menutup defisit anggaran serta melaksanakan program pembangunan.
"Total penawaran yang masuk sebesar Rp15,149 triliun. Total nominal yang dimenangkan sebesar Rp8 triliun," tulis keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Selasa (15/4/2014).
Total ada lima seri SUN yang diterbitkan hari ini, yaitu seri SPN12150206 dan SPN12150403 bertenor lima tahun, seri FR000 bertenor 10 tahun, FR0071 bertenor 15 tahun, dan seri FR0068 bertenor 20 tahun.
Dari lima seri, penawaran yang masuk terbesar ada di kelompok seri FR0070 bertenor 10 tahun. Penawaran yang masuk mencapai Rp5,322 triliun.
Jumlah yang dimenangkan akhirnya diputuskan sebesar Rp3,4 triliun dengan rata-rata imbal hasil (yield) sebesar 7,83 persen. Sementara, yield untuk seri FR0068 bertenor 20 tahun sebesar 8,39 persen, seri FR0071 bertenor 15 tahun 8,21 persen, seri SPN12150403 sebesar 6,34 persem dan SPN12150206 sebesar 6,14 persen.
Merujuk pada penerbitan-penerbitan SUN sebelumnya, penawaran yang masuk hampir sama, yakni dua kali lebih besar. Namun, untuk penerbitan hari ini, yield yang dimenangkan terbilang besar.
Pada penerbitan SUN 2 April lalu, yield untuk SUN bertenor 10 tahun masih 7,59 persen. Sementara, pada penerbitan hari ini sebesar 7,83 persen. Yield yang tinggi ini akan membebani anggaran di masa depan karena pemerintah harus membayar bunga utang lebih besar.
Sebgai informasi, pada APBN 2014, pemerintah menargetkan penerbitan surat berharga negara (SBN), baik dari SUN maupun SBN syariah sebesar Rp2015,1 triliun. Penerbitan merupakan bagian dari pembiayaan APBN, baik untuk menutup defisit anggaran serta melaksanakan program pembangunan.
(izz)