Konsolidasi, IHSG diperkirakan bergerak terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada dalam masa konsolidasi dan diperkirakan akan bergerak dalam rentang tipis pada kisaran support 4.858-4.863 dan resisten 4.882-4.896.
IHSG membentuk pola shooting star berlanjut di atas middle bollinger band (MBB). MACD masih melandai dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic dan William’s %R tertahan rebound-nya.
Terlihat laju IHSG sempat melewati kisaran target resisten 4.875-4.884, sehingga belum membuka peluang pelemahan lebih dalam. Tetapi, bila pelaku pasar terus melakukan aksi jual masif maka ketahanan IHSG akan jebol dan berpotensi berbalik melemah.
"Diharapkan sentimen yang ada masih mendukung kenaikan lanjutan IHSG, sehingga dapat menghalau tekanan aksi jual," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Kamis (17/4/2014).
Menilik perdagangan sebelumnya, masih adanya keinginan positif dari para pelaku pasar yang ingin mempertahankan penguatan IHSG telah membuat IHSG mampu bertahan di zona positif.
Kondisi dapat melewati kekhawatiran kami sebelumnya yang dapat berpotensi mengalami pembalikan arah jika sentimen yang ada kurang mendukung. Beruntungnya IHSG dapat bertahan di tengah mulai berkurangnya aksi beli pelaku pasar yang menganggap kenaikan yang terjadi pada IHSG sudah tinggi.
Kembali melemahnya rupiah dan mulai tercatat nett sell asing juga sempat membuat aksi beli berkurang, namun hingga akhir sesi, IHSG dapat ditutup menghijau.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 4.893,53 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.870,61 di mid sesi 2 dan berakhir di level 4873,01. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun.
Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Dari luar negeri, meski rilis GDP China lebih rendah dari perkiraan, namun, tampaknya dapat diimbangi dengan kenaikan data penjualan dan industrial production-nya.
Di sisi lain, pelaku pasar pun mencoba berekspektasi dengan rilis rendahnya GDP China tersebut, maka pemerintah China akan melakukan pengucuran stimulus. Dengan ekspektasi tersebut, maka laju bursa saham China dapat bertahan positif, sehingga berimbas pada kenaikan bursa saham Asia lainnya.
Laju bursa saham Eropa mampu berbalik arah menghijau setelah pelaku pasar merespon positif rilis kinerja dari beberapa emiten yang mampu melewati estimasi, antara lain Tesco Plc. dan Syngenta AG. Di sisi lain, penurunan di atas estimasi dari claimant count change Inggris dan rendahnya inflasi zona Eropa turut memberikan sentimen positif.
Meski rilis building permits AS mengalami penurunan, namun dapat diimbangi dengan kenaikan housing starts dan manufacturing production. Tidak hanya itu, rilis kinerja di atas estimasi dari Yahoo! Inc. dan Intel Corp. turut menambah sentimen positif, sehingga dapat mempertahankan laju bursa saham AS di zona hijau.
IHSG membentuk pola shooting star berlanjut di atas middle bollinger band (MBB). MACD masih melandai dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic dan William’s %R tertahan rebound-nya.
Terlihat laju IHSG sempat melewati kisaran target resisten 4.875-4.884, sehingga belum membuka peluang pelemahan lebih dalam. Tetapi, bila pelaku pasar terus melakukan aksi jual masif maka ketahanan IHSG akan jebol dan berpotensi berbalik melemah.
"Diharapkan sentimen yang ada masih mendukung kenaikan lanjutan IHSG, sehingga dapat menghalau tekanan aksi jual," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Kamis (17/4/2014).
Menilik perdagangan sebelumnya, masih adanya keinginan positif dari para pelaku pasar yang ingin mempertahankan penguatan IHSG telah membuat IHSG mampu bertahan di zona positif.
Kondisi dapat melewati kekhawatiran kami sebelumnya yang dapat berpotensi mengalami pembalikan arah jika sentimen yang ada kurang mendukung. Beruntungnya IHSG dapat bertahan di tengah mulai berkurangnya aksi beli pelaku pasar yang menganggap kenaikan yang terjadi pada IHSG sudah tinggi.
Kembali melemahnya rupiah dan mulai tercatat nett sell asing juga sempat membuat aksi beli berkurang, namun hingga akhir sesi, IHSG dapat ditutup menghijau.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 4.893,53 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.870,61 di mid sesi 2 dan berakhir di level 4873,01. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun.
Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Dari luar negeri, meski rilis GDP China lebih rendah dari perkiraan, namun, tampaknya dapat diimbangi dengan kenaikan data penjualan dan industrial production-nya.
Di sisi lain, pelaku pasar pun mencoba berekspektasi dengan rilis rendahnya GDP China tersebut, maka pemerintah China akan melakukan pengucuran stimulus. Dengan ekspektasi tersebut, maka laju bursa saham China dapat bertahan positif, sehingga berimbas pada kenaikan bursa saham Asia lainnya.
Laju bursa saham Eropa mampu berbalik arah menghijau setelah pelaku pasar merespon positif rilis kinerja dari beberapa emiten yang mampu melewati estimasi, antara lain Tesco Plc. dan Syngenta AG. Di sisi lain, penurunan di atas estimasi dari claimant count change Inggris dan rendahnya inflasi zona Eropa turut memberikan sentimen positif.
Meski rilis building permits AS mengalami penurunan, namun dapat diimbangi dengan kenaikan housing starts dan manufacturing production. Tidak hanya itu, rilis kinerja di atas estimasi dari Yahoo! Inc. dan Intel Corp. turut menambah sentimen positif, sehingga dapat mempertahankan laju bursa saham AS di zona hijau.
(rna)