Wall Street menguat dipicu komitmen the Fed
Wall Street menguat dipicu komitmen the Fed
A
A
A
Sindonews.com - Indeks saham di Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat ditutup menguat 1 persen dipicu pernyataan Gubernur the Fed Janet Yellen yang kembali menegaskan komitmen Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan suku bunga rendah.
Berbicara di New York, Yellen kembali menegaskan komitmen tersebut, bahkan setelah berakhirnya program stimulus obligasi, dengan catatan inflasi di bawah target dan tingkat pengangguran masih tinggi.
"Komentar-komentar ini tidak ada yang luar biasa, hanya menegaskan kembali komitmen the Fed terkait kebijakan moneter akomodatifnya," kata Kepala Strategi dan Penelitian Pasar Modal AS di Allianz Global Investors Kristina Hooper seperti dilansir Reuters, Kamis (17/4/2014).
Sentimen lainnya yang mempengaruhi pengerakan bursa AS adalah data pertumbuhan ekonomi China yang di atas estimasi, begitu juga produksi industri di AS yang meningkat dalam dua bulan berturut-turut.
Di samping itu, juga didukung kinerja saham Yahoo yang positif setelah mencatat pertumbuhan pendapatan. Saham Yahoo (YHOO.O) menjadi saham dengan kenaikan terbesar di indeks S&P 500. Saham ini naik 6,3 persen menjadi USD36,35.
Adapun saham Intel (INTC.O) sempat mencapai level tertinggi sejak Juni 2012 setelah membukukan laba bersih kuartalan di atas estimasi. Saham Intel naik 0,6 persen menjadi USD26,93.
Sementara saham Bank of America Corp (BAC.N) justru turun 1,6 persen menjadi USD16,13 dan CSX Corp (CSX.N) melemah 1,8 persen menjadi USD27,79.
"Kami tidak mengharapkan musim laba besar mengingat dampak negatif dari cuaca pada kuartal I," imbuh Hooper.
Adapun indeks Dow Jones ditutup naik 162,29 poin atau 1,00 persen menjadi 16.424,85; indeks S&P 500 naik 19,33 poin atau 1,05 persen menjadi 1.862,31 dan Nasdaq naik 52,06 poin atau 1,29 persen menjadi 4.086,23.
Berbicara di New York, Yellen kembali menegaskan komitmen tersebut, bahkan setelah berakhirnya program stimulus obligasi, dengan catatan inflasi di bawah target dan tingkat pengangguran masih tinggi.
"Komentar-komentar ini tidak ada yang luar biasa, hanya menegaskan kembali komitmen the Fed terkait kebijakan moneter akomodatifnya," kata Kepala Strategi dan Penelitian Pasar Modal AS di Allianz Global Investors Kristina Hooper seperti dilansir Reuters, Kamis (17/4/2014).
Sentimen lainnya yang mempengaruhi pengerakan bursa AS adalah data pertumbuhan ekonomi China yang di atas estimasi, begitu juga produksi industri di AS yang meningkat dalam dua bulan berturut-turut.
Di samping itu, juga didukung kinerja saham Yahoo yang positif setelah mencatat pertumbuhan pendapatan. Saham Yahoo (YHOO.O) menjadi saham dengan kenaikan terbesar di indeks S&P 500. Saham ini naik 6,3 persen menjadi USD36,35.
Adapun saham Intel (INTC.O) sempat mencapai level tertinggi sejak Juni 2012 setelah membukukan laba bersih kuartalan di atas estimasi. Saham Intel naik 0,6 persen menjadi USD26,93.
Sementara saham Bank of America Corp (BAC.N) justru turun 1,6 persen menjadi USD16,13 dan CSX Corp (CSX.N) melemah 1,8 persen menjadi USD27,79.
"Kami tidak mengharapkan musim laba besar mengingat dampak negatif dari cuaca pada kuartal I," imbuh Hooper.
Adapun indeks Dow Jones ditutup naik 162,29 poin atau 1,00 persen menjadi 16.424,85; indeks S&P 500 naik 19,33 poin atau 1,05 persen menjadi 1.862,31 dan Nasdaq naik 52,06 poin atau 1,29 persen menjadi 4.086,23.
(rna)
Explore More