PT Pos akan terbitkan obligasi Rp1 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Pos Indonesia (Persero) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp1 triliun pada 2015 mendatang.
Direktur Utama Pos Indonesia Budi Setyawan mengatakan, rencananya dana obligasi ini akan digunakan perseroan untuk membangun sejumlah gedung.
“Ada rencana obligasi tahun depan, nilainya sekitar Rp1 triliun. Dana tersebut untuk pembangunan properti, seperti gedung sekitar 10-20 an gedung,” kata Budi saat Peluncuran Layanan Kargo Pos Haji dan Umrah di Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Dia menjelaskan, investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan satu gedung sekitar Rp30-50 miliar. Dengan demikian, dana untuk pembangunan gedung tersebut ditaksir pada kisaran Rp300 miliar hingga Rp1 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang Februari 2014 transaksi obligasi korporasi di pasar sekunder mencapai Rp9,14 triliun dengan frekuensi sebanyak 907 kali. Meningkat 48,13 persen dibandingkan periode Januari 2014 senilai Rp6,17 triliun.
Sementara secara year on year, transaksi obligasi korporasi pada Februari 2014 meningkat sebesar 8,29 persen menjadi Rp8,44 triliun dengan frekuensi sebanyak 943 kali. Khusus pada Februari 2014, rata-rata frekuensi transaksi harian obligasi korporasi mencapai 40 kali senilai Rp457,17 miliar.
Direktur Utama Pos Indonesia Budi Setyawan mengatakan, rencananya dana obligasi ini akan digunakan perseroan untuk membangun sejumlah gedung.
“Ada rencana obligasi tahun depan, nilainya sekitar Rp1 triliun. Dana tersebut untuk pembangunan properti, seperti gedung sekitar 10-20 an gedung,” kata Budi saat Peluncuran Layanan Kargo Pos Haji dan Umrah di Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Dia menjelaskan, investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan satu gedung sekitar Rp30-50 miliar. Dengan demikian, dana untuk pembangunan gedung tersebut ditaksir pada kisaran Rp300 miliar hingga Rp1 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang Februari 2014 transaksi obligasi korporasi di pasar sekunder mencapai Rp9,14 triliun dengan frekuensi sebanyak 907 kali. Meningkat 48,13 persen dibandingkan periode Januari 2014 senilai Rp6,17 triliun.
Sementara secara year on year, transaksi obligasi korporasi pada Februari 2014 meningkat sebesar 8,29 persen menjadi Rp8,44 triliun dengan frekuensi sebanyak 943 kali. Khusus pada Februari 2014, rata-rata frekuensi transaksi harian obligasi korporasi mencapai 40 kali senilai Rp457,17 miliar.
(rna)