REI tolak rencana akuisisi BTN
A
A
A
Sindonews.com - Realestat Indonesia (REI) meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh Bank Mandiri. Pasalnya, BTN merupakan satu-satunya bank yang fokus bisnisnya jelas, yaitu membiayai perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Prinsipnya REI keberatan dan menolak akuisisi BTN dengan bank manapun," kata Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, BTN memiliki sejarah panjang dan sudah terbukti berkomitmen fokus membiayai perumahan.
"Waktu krisis, BTN tetap menyalurkan kredit dan terbukti tahan banting karena agunannya tidak susut, berbeda dengan bank lain yang fokusnya berbeda," tambah dia.
REI, sambung dia, mendukung pemerintah yang ingin membesarkan BTN. Tetapi tentu tidak mesti dengan langkah akuisisi. "Apalagi oleh bank lain yang misinya jelas berbeda dengan misi yang sedang dijalankan BTN," tandas Eddy.
Kementerian BUMN sebelumnya menegaskan bahwa penguatan BTN hanya bisa dilakukan melalui akuisisi oleh Bank Mandiri. Melalui sinergi diantara dua BUMN tersebut diharapkan BTN akan menjadi bank perumahan yang memiliki kapasitas pembiayaan yang semakin besar. Sebab jika hanya mengandalkan pertumbuhan organik akan sulit bagi BTN untuk menjadi bank perumahan yang kuat.
"BTN harus diperbesar kemampuannya dengan mencari bank yang lebih besar, yaitu Bank Mandiri. Jadi yang memberi modal nanti biar Mandiri, bukan pemerintah. Dana pemerintah dipakai untuk membangun yang lain," tegas Menteri BUMN Dahlan Iskan.
"Prinsipnya REI keberatan dan menolak akuisisi BTN dengan bank manapun," kata Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, BTN memiliki sejarah panjang dan sudah terbukti berkomitmen fokus membiayai perumahan.
"Waktu krisis, BTN tetap menyalurkan kredit dan terbukti tahan banting karena agunannya tidak susut, berbeda dengan bank lain yang fokusnya berbeda," tambah dia.
REI, sambung dia, mendukung pemerintah yang ingin membesarkan BTN. Tetapi tentu tidak mesti dengan langkah akuisisi. "Apalagi oleh bank lain yang misinya jelas berbeda dengan misi yang sedang dijalankan BTN," tandas Eddy.
Kementerian BUMN sebelumnya menegaskan bahwa penguatan BTN hanya bisa dilakukan melalui akuisisi oleh Bank Mandiri. Melalui sinergi diantara dua BUMN tersebut diharapkan BTN akan menjadi bank perumahan yang memiliki kapasitas pembiayaan yang semakin besar. Sebab jika hanya mengandalkan pertumbuhan organik akan sulit bagi BTN untuk menjadi bank perumahan yang kuat.
"BTN harus diperbesar kemampuannya dengan mencari bank yang lebih besar, yaitu Bank Mandiri. Jadi yang memberi modal nanti biar Mandiri, bukan pemerintah. Dana pemerintah dipakai untuk membangun yang lain," tegas Menteri BUMN Dahlan Iskan.
(rna)