Kuartal pertama laba bersih PermataBank naik 3%
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp367 miliar di kuartal pertama tahun ini. Naik 3 persen secara year on year (yoy) dari Rp356 miliar di periode yang sama 2013.
Direktur Keuangan BNLI, Sandeep Jain mengatakan, perseroan berhasil meningkatkan kinerja operasional di tengah kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan dalam periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2014 (tidak diaudit dan konsolidasi).
"Kinerja positif didukung laba opersional sebelum pencadangan sebesar Rp618 miliar, yang naik 11 persen yoy. Ini didorong oleh pertumbuhan yang baik pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income) dengan tetap mempertahankan kontrol yang kuat pada biaya operasional," ujar Sandeep dalam siaran persnya, Kamis (24/4/2014).
Pendapatan bunga bersih juga tumbuh 7 persen yoy menjadi Rp1,284 triliun dari pertumbuhan kredit yang kuat dan peningkatan aset produktif. Sementara pendapatan berbasis biaya (fee based income) naik 11 persen yoy menjadi Rp372 miliar karena perbaikan kinerja pada pendapatan berbasis biaya terkait e-channel, trade finance dan Investment Services sebagai bagian dari upaya PermataBank untuk terus meningkatkan pendapatan berbasis biaya.
Beban biaya operasional termasuk berbagai investasi bisnis utama berhasil dikendalikan dengan baik. Terlihat dari peningkatan rendah 6 persen yoy menjadi Rp1,039 triliun. Karena adanya peningkatan dalam jumlah karyawan dan dampak flow-through dari investasi yang dilakukan pada tahun 2013.
Direktur Keuangan BNLI, Sandeep Jain mengatakan, perseroan berhasil meningkatkan kinerja operasional di tengah kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan dalam periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2014 (tidak diaudit dan konsolidasi).
"Kinerja positif didukung laba opersional sebelum pencadangan sebesar Rp618 miliar, yang naik 11 persen yoy. Ini didorong oleh pertumbuhan yang baik pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income) dengan tetap mempertahankan kontrol yang kuat pada biaya operasional," ujar Sandeep dalam siaran persnya, Kamis (24/4/2014).
Pendapatan bunga bersih juga tumbuh 7 persen yoy menjadi Rp1,284 triliun dari pertumbuhan kredit yang kuat dan peningkatan aset produktif. Sementara pendapatan berbasis biaya (fee based income) naik 11 persen yoy menjadi Rp372 miliar karena perbaikan kinerja pada pendapatan berbasis biaya terkait e-channel, trade finance dan Investment Services sebagai bagian dari upaya PermataBank untuk terus meningkatkan pendapatan berbasis biaya.
Beban biaya operasional termasuk berbagai investasi bisnis utama berhasil dikendalikan dengan baik. Terlihat dari peningkatan rendah 6 persen yoy menjadi Rp1,039 triliun. Karena adanya peningkatan dalam jumlah karyawan dan dampak flow-through dari investasi yang dilakukan pada tahun 2013.
(gpr)