Taspen incar pertumbuhan premi 15%
A
A
A
Sindonews.com - PT Taspen (Persero) mengincar pertumbuhan premi tabungan hari tua (THT) sebesar 15 persen sepanjang tahun ini menjadi Rp6,07 triliun.
Sampai akhir Desember 2013, pendapatan premi THT persreoan mencapai Rp5,28 triliun. Angka tersebut naik 6,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, naiknya premi THT tahun lalu disebabkan oleh kenaikan gaji pokok dari penambahan jumlah pegawai negeri sipil (PNS).
“Premi THT itu kan tergantung perubahan gaji, 5-10 persen itu rata-rata kenaikan gaji PNS. Untuk itu diharapkan dapat meningkatan premi THT sebesar 15 persen,” kata Iqbal di sela-sela kegiatan jalan santai (Fun Walk) dalam rangka memperingati HUT ke-51 Taspen di Jakarta, Minggu (27/4/2014).
Dia menjelaskan, untuk mencapai target tersebut dilakukan beberapa upaya, diantaranya perseroan mengoptimalkan pendapatan dengan mengelola investasi lebih baik lagi serta dengan melakukan efisiensi pemanfaatan teknologi informasi (TI).
Untuk pengembangan elektronik, dia menjelaskan, Taspen tengah menggandeng PT Pos Indonesia. “Kami punya untuk pengembangan elektronik Karip (e-Karip), yakni elektronik kartu identitas pensiunan dan ini sudah berjalan,” imbuh dia.
Meskipun aplikasi ini telah berjalan, dari 6,9 juta peserta Taspen, baru sekitar 1 juta peserta yang menggunakan e-Karip ini. Pihaknya berharap, seluruh peserta Taspen dapat menggunakan aplikasi ini pada tahun depan.
Lebih lanjut Iqbal mengungkapkan, sebanyak 6,9 juta peserta Taspen, sekitar 4,2 juta merupakan peserta aktif, sedangkan sisanya terdiri dari pensiunan.
Sementara itu, total dana investasi tahun 2013 tercatat sebesar Rp102,08 triliun atau naik 3,85 persen dari Rp98,3 triliun. Sedangkan jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas sebesar Rp135,9 triliun atau naik 4,3 persen dari posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp130,3 triliun.
“Laba setelah pajak tahun 2013 lalu sebesar Rp1,3 triliun atau naik 214,5 persen dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp422,9 miliar,” papar dia.
Sampai akhir Desember 2013, pendapatan premi THT persreoan mencapai Rp5,28 triliun. Angka tersebut naik 6,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, naiknya premi THT tahun lalu disebabkan oleh kenaikan gaji pokok dari penambahan jumlah pegawai negeri sipil (PNS).
“Premi THT itu kan tergantung perubahan gaji, 5-10 persen itu rata-rata kenaikan gaji PNS. Untuk itu diharapkan dapat meningkatan premi THT sebesar 15 persen,” kata Iqbal di sela-sela kegiatan jalan santai (Fun Walk) dalam rangka memperingati HUT ke-51 Taspen di Jakarta, Minggu (27/4/2014).
Dia menjelaskan, untuk mencapai target tersebut dilakukan beberapa upaya, diantaranya perseroan mengoptimalkan pendapatan dengan mengelola investasi lebih baik lagi serta dengan melakukan efisiensi pemanfaatan teknologi informasi (TI).
Untuk pengembangan elektronik, dia menjelaskan, Taspen tengah menggandeng PT Pos Indonesia. “Kami punya untuk pengembangan elektronik Karip (e-Karip), yakni elektronik kartu identitas pensiunan dan ini sudah berjalan,” imbuh dia.
Meskipun aplikasi ini telah berjalan, dari 6,9 juta peserta Taspen, baru sekitar 1 juta peserta yang menggunakan e-Karip ini. Pihaknya berharap, seluruh peserta Taspen dapat menggunakan aplikasi ini pada tahun depan.
Lebih lanjut Iqbal mengungkapkan, sebanyak 6,9 juta peserta Taspen, sekitar 4,2 juta merupakan peserta aktif, sedangkan sisanya terdiri dari pensiunan.
Sementara itu, total dana investasi tahun 2013 tercatat sebesar Rp102,08 triliun atau naik 3,85 persen dari Rp98,3 triliun. Sedangkan jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas sebesar Rp135,9 triliun atau naik 4,3 persen dari posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp130,3 triliun.
“Laba setelah pajak tahun 2013 lalu sebesar Rp1,3 triliun atau naik 214,5 persen dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp422,9 miliar,” papar dia.
(rna)