Laba bersih Bayer naik 23% didorong produk baru
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan obat-obatan asal Jerman, Bayer melaporkan kinerja perusahaan pada kuartal pertama (Q1) 2014 lebih baik, berkat pertumbuhan sehat yang didorong produk baru.
Kelompok perusahaan berbasis di kota Leverkusen bagian barat itu mengatakan,laba bersih tumbuh sebesar 23 persen menjadi 1,42 miliar euro (USD1,96 miliar) antara Januari-Maret 2014. Sementara analis yang disurvei Dow Jones Newswires memperkirakan kenaikan hanya 7 persen.
Omzet perusahaan pembuat Aspirin itu naik 2,8 persen menjadi 10,6 miliar euro. "Kami yakin dengan pengembangan bisnis pada sisa tahun ini serta mengkonfirmasi pandangan kami pada 2014," ujar Kepala Eksekutif Bayer, Marijn Dekkers dalam pernyataannya seperti dilansir dari Economic Times, Senin (28/4/2014).
Bayer mengatakan angka tersebut mengandalkan omzet tahunan sekitar 41 miliar euro, naik sekitar dua persen pada tahun ini.
Underlying laba operasi, mengukur laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi ( EBITDA) diperkirakan meningkat 5 persen.
Bayer menyebutkan, hasil kuartal pertama didukung oleh bisnis yang kuat di sektor kesehatan dan divisi agrokimia.
Kelompok perusahaan berbasis di kota Leverkusen bagian barat itu mengatakan,laba bersih tumbuh sebesar 23 persen menjadi 1,42 miliar euro (USD1,96 miliar) antara Januari-Maret 2014. Sementara analis yang disurvei Dow Jones Newswires memperkirakan kenaikan hanya 7 persen.
Omzet perusahaan pembuat Aspirin itu naik 2,8 persen menjadi 10,6 miliar euro. "Kami yakin dengan pengembangan bisnis pada sisa tahun ini serta mengkonfirmasi pandangan kami pada 2014," ujar Kepala Eksekutif Bayer, Marijn Dekkers dalam pernyataannya seperti dilansir dari Economic Times, Senin (28/4/2014).
Bayer mengatakan angka tersebut mengandalkan omzet tahunan sekitar 41 miliar euro, naik sekitar dua persen pada tahun ini.
Underlying laba operasi, mengukur laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi ( EBITDA) diperkirakan meningkat 5 persen.
Bayer menyebutkan, hasil kuartal pertama didukung oleh bisnis yang kuat di sektor kesehatan dan divisi agrokimia.
(dmd)