Kredit Bank BJB tumbuh 20,3% jadi Rp45,5 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat-Banten Tbk (BJB) pada kuartal I/2014 menyalurkan kredit hingga tumbuh 20,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BJB Bien Subiantoro mengatakan, perseroan mencatat kredit Rp45,5 triliun pada kuartal I/2014 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp37,8 triliun.
"Pencapaian kinerja tersebut mencerminkan peningkatan aktivitas bisnis Bank BJB," ujar Bien di Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Pertumbuhan kredit tertinggi tercatat pada sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh sebesar 81,1 persen menjadi Rp4,14 triliun. Sedangkan kredit konsumer tumbuh 22 persen menjadi Rp29,89 triliun.
Sementara kredit mikro pada kuartal I/2014 mencapai Rp5,16 triliun atau tumbuh 1,9 persen. Sedangkan kredit komersial tumbuh 5 persen menjadi Rp6,09 triliun.
Dia melanjutkan, untuk kualitas kredit, perseroan mencatatkan kenaikan NPL gross sebesar 171 basis poin (bps) menjadi 3,8 persen. Kenaikan NPL terutama berasal sektor mikro yang mencatatkan NPL sebesar 16,4 persen.
Perseroan menargetkan NPL dapat turun menjadi 2,5 persen pada akhir tahun ini. Perseroan berusaha menurunkan NPL dengan menekan NPL kredit mikro.
Perseroan saat ini mencatat NPL mikro 16 persen dan pada kuartal II nanti diharapkan dapat turun menjadi 10 persen. Perseroan akan mengubah bisnis proses penyaluran kredit mikronya.
"NPL mikro itu yang harus kami perbaiki. Oleh sebab itu, bisnis proses dan modelnya juga harus diperbaiki dan disempurnakan," ungkapnya.
Sementara itu, perseroan berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp57,93 triliun atau tumbuh 28 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp45,24 triliun.
“Peningkatan DPK tersebut terutama ditopang oleh dana mahal atau deposito yang lonjakannya mencapai 43,58 persen,” tuturnya.
Sedangkan untuk Deposito BJB sepanjang kuartal I/2014 mencapai Rp32,48 triliun, tumbuh dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar Rp22,62 triliun.
Direktur Utama BJB Bien Subiantoro mengatakan, perseroan mencatat kredit Rp45,5 triliun pada kuartal I/2014 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp37,8 triliun.
"Pencapaian kinerja tersebut mencerminkan peningkatan aktivitas bisnis Bank BJB," ujar Bien di Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Pertumbuhan kredit tertinggi tercatat pada sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh sebesar 81,1 persen menjadi Rp4,14 triliun. Sedangkan kredit konsumer tumbuh 22 persen menjadi Rp29,89 triliun.
Sementara kredit mikro pada kuartal I/2014 mencapai Rp5,16 triliun atau tumbuh 1,9 persen. Sedangkan kredit komersial tumbuh 5 persen menjadi Rp6,09 triliun.
Dia melanjutkan, untuk kualitas kredit, perseroan mencatatkan kenaikan NPL gross sebesar 171 basis poin (bps) menjadi 3,8 persen. Kenaikan NPL terutama berasal sektor mikro yang mencatatkan NPL sebesar 16,4 persen.
Perseroan menargetkan NPL dapat turun menjadi 2,5 persen pada akhir tahun ini. Perseroan berusaha menurunkan NPL dengan menekan NPL kredit mikro.
Perseroan saat ini mencatat NPL mikro 16 persen dan pada kuartal II nanti diharapkan dapat turun menjadi 10 persen. Perseroan akan mengubah bisnis proses penyaluran kredit mikronya.
"NPL mikro itu yang harus kami perbaiki. Oleh sebab itu, bisnis proses dan modelnya juga harus diperbaiki dan disempurnakan," ungkapnya.
Sementara itu, perseroan berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp57,93 triliun atau tumbuh 28 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp45,24 triliun.
“Peningkatan DPK tersebut terutama ditopang oleh dana mahal atau deposito yang lonjakannya mencapai 43,58 persen,” tuturnya.
Sedangkan untuk Deposito BJB sepanjang kuartal I/2014 mencapai Rp32,48 triliun, tumbuh dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar Rp22,62 triliun.
(rna)