IMF kucurkan bantuan dana untuk Ukraina USD17 M
A
A
A
Sindonews.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan akan memberikan bantuan sebesar USD17 miliar untuk mengatasi resesi yang diderita Ukraina.
Dilansir dari Bangkok Post, Kamis (1/5/2014), Ketua IMF, Christine Lagarde mengatakan, tindakan mendesak diperlukan untuk menopang perekonomian Ukraina. Mereka memprediksi ekonomi akan menyusut sebesar 5,0 persen pada tahun ini, karena krisis mengambil korban di sektor industri dan konsumen.
Pemberian bantuan akan membantu Kiev membayar tagihan ke perusahaan gas milik negara Rusia, Gazprom yang mencapai USD3,5 miliar.
Rusia telah mengancam untuk mematikan keran minyak ke Ukraina - dan dengan perluasan ke beberapa negara Eropa - jika tagihan tidak dibayar penuh di tengah konflik terburuk antara Timur-Barat (sejak perang dingin berhenti).
Bantuan IMF datang dengan pamrih, termasuk memotong subsidi bahan bakar, mengurangi korupsi endemik dan memangkas gaji.
Paket ini merupakan bagian dari rencana penyelamatan ekonomi senilai USD27 miliar dari kekuatan Barat untuk negara bekas Uni Soviet tersebut.
Kesepakatan itu telah disetujui 24 anggota dewan IMF, termasuk perwakilan dari Rusia, yang menuduh Barat telah mengobarkan kerusuhan di wilayah timur negara itu.
Dilansir dari Bangkok Post, Kamis (1/5/2014), Ketua IMF, Christine Lagarde mengatakan, tindakan mendesak diperlukan untuk menopang perekonomian Ukraina. Mereka memprediksi ekonomi akan menyusut sebesar 5,0 persen pada tahun ini, karena krisis mengambil korban di sektor industri dan konsumen.
Pemberian bantuan akan membantu Kiev membayar tagihan ke perusahaan gas milik negara Rusia, Gazprom yang mencapai USD3,5 miliar.
Rusia telah mengancam untuk mematikan keran minyak ke Ukraina - dan dengan perluasan ke beberapa negara Eropa - jika tagihan tidak dibayar penuh di tengah konflik terburuk antara Timur-Barat (sejak perang dingin berhenti).
Bantuan IMF datang dengan pamrih, termasuk memotong subsidi bahan bakar, mengurangi korupsi endemik dan memangkas gaji.
Paket ini merupakan bagian dari rencana penyelamatan ekonomi senilai USD27 miliar dari kekuatan Barat untuk negara bekas Uni Soviet tersebut.
Kesepakatan itu telah disetujui 24 anggota dewan IMF, termasuk perwakilan dari Rusia, yang menuduh Barat telah mengobarkan kerusuhan di wilayah timur negara itu.
(dmd)