Sawit dorong pertumbuhan di Asia

Selasa, 06 Mei 2014 - 14:32 WIB
Sawit dorong pertumbuhan...
Sawit dorong pertumbuhan di Asia
A A A
Sindonews.com - Chairman Golden Agri Resources Ltd (GAR) Franky Oesman meyakini industri kelapa sawit yang dikelola melalui praktik agribisnis terbaik adalah salah satu kontributor pertumbuhan hijau di Asia.

"Melalui pengelolaan berkelanjutan, perkebunan kelapa sawit di Indonesia mampu menghasilkan devisa dalam jumlah besar dengan melibatkan begitu banyak tenaga kerja. Sekaligus mengedepankan pengelolaan ramah lingkungan melalui pengurangan emisi gas rumah kaca dari seluruh rantai pasok," ujarnya dalam Forests Asia Summit 2014 di Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Saat ini, minyak kelapa sawit mentah memasok hampir 30 persen dari keseluruhan kebutuhan minyak nabati dunia melalui perkebunan yang luasannya hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan perkebunan penghasil minyak nabati.

"Dari sisi produktivitas, minyak kelapa sawit mentah adalah yang terbaik, mengingat luas keseluruhan perkebunan kelapa sawit yang ada jauh berada di bawah luas perkebunan penghasil minyak nabati dunia," tuturnya.

Pola pengembangan perkebunan kelapa sawit melalui skema inti dan plasma juga memberi kesempatan bagi petani independen untuk terlibat dalam sektor tersebut. Hal ini terlihat dari keseluruhan luas perkebunan kelapa sawit Indonesia yang mencapai sekitar 9 juta hektare (ha).

Dari total lahan tersebut, sekitar 8 persen di antaranya milik pemerintah, dalam hal ini dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 50 persen milik swasta, dan sekitar 42 persen lahan petani kecil.

Di antara lahan yang dikuasai petani sekitar separuhnya adalah petani independen. "Melalui pendampingan dari pemerintah dan swasta, berikut penyediaan skema kerja sama keuangan inovatif dengan sektor perbankan, produktivitas perkebunan para petani masih dapat terus ditingkatkan," kata Franky.

Data Oil World menyebutkan, total lahan kelapa sawit di seluruh dunia pada 2011 hanya sekitar 5 persen dari total lahan tanaman yang bisa menghasilkan minyak nabati.

Diurutan pertama ditempati kedelai (soybean) yang mencapai 41 persen, kemudian canola 13 persen, bunga matahari (sunflower) yang mencapai 9 persen, serta tanaman lainnya yang mencapai 41 persen.

Kendati hanya menggunakan lahan sekitar 5 persen dari total lahan yang ditanami tanaman yang bisa menghasilkan minyak nabati, namun kelapa sawit lebih produktif jika dibandingkan tanaman lain.

Ketua Bidang Advokasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Tungkot Sipayung mengungkapkan, produktivitas kelapa sawit sekitar 10 kali lipat dibandingkan tanaman kedelai.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7079 seconds (0.1#10.140)