Niat rights issue Rp6,5 T, saham BUMI naik tipis

Sindonews.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menerbitkan saham baru sebanyak 26,17 miliar lembar saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMEDT) atau rights issue untuk membayar utang yang akan jatuh tempo.

Berdasarkan prospektus perseroan, nilai nominal rights issue tersebut Rp100 per saham, dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp6,54 triliun.

Harga saham BUMI pagi tadi sempat melemah 3 poin menjadi Rp193 per saham. Namun pada pukul 12.00 WIB, saham emiten batu bara milik grup Bakrie tersebut berada pada level Rp199 per saham atau naik 3 poin, sekitar 1,53 persen dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp196 per saham.

Adapun saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari saham portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya emisi tersebut dialokasikan sebesar Rp1,73 triliun untuk melunasi sebagian pinjaman dari China Investment Corporation (CIC) melalui Country Forest Ltd (CFL) yang diperoleh perseroan dan entitas anak pada 18 September 2009.

Adapun pinjaman perseroan kepada CFL mencapai USD1,3 miliar, dengan rincian sebesar USD600 juta akan jatuh tempo pada 18 September 2014 dan USD700 juta pada 18 September 2015. Pinjaman itu digunakan untuk membayar saldo utang dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham di PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Fajar Bumi Sakti dan PT Pendodpo Energi Batubara.

Selain itu, dana hasil rights issue sekitar Rp1,73 triliun untuk melunasi seluruh pinjaman Castlefrd Investment Holdings Ltd dan Rp2,59 triliun untuk melunasi sebagian guanranteed convertible bond due 2014 serta beberapa fasilitas utang perseroan lainnya. Sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja.

Perseroan akan meminta persetujuan rencana rights issue ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Juni 2014.