Adaro serap capex kuartal I USD18 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar USD200-250 juta.
Dana belanja modal itu rencananya akan digunakan untuk pengeluaran kebutuhan pemeliharaan, penggantian alat berat SIS dan mempersiapkan kesiapan penambangan pada konsesi milik Adaro.
“Sementara itu, belanja modal perseroan selama kuartal I tahun ini turun 62 persen menjadi USD18 juta,” kata Sekretaris Perusahaaan ADRO Devindra Ratzarwin dalam rilisnya, Rabu (7/5/2014).
Dia melanjutkan, penurunan ini karena adanya penundaan aktivitas, namun pihaknya meyakini akan tetap berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target belanja modal tahun ini.
Sepanjang kuartal I tahun ini, perseroan berhasil meningkatkan volume produksi sebesar 22 persen menjadi 14 metrik ton (MT) dari 11,4 MT pada 2013.
Sementara itu, volume penjualan juga berhasil tumbuh 23 persen dari 11,2 MT menjadi 13,9 MT. Menurut dia, meningkatnya volume penjualan dan volume produksi perseroan karena permintaan batu bara Adaro yang kuat.
“Volume batu bara Adaro sedikit melampaui rencana kuartal I tahun ini. Sedangkan volume lapisan penutup hanya mencapai 95 persen dari rencana,” ungkap dia,
Perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD845 juta atau naik 14 persen. Kenaikan ini karena volume penjualan yang lebih tinggi bersamaan dengan penurunan rata-rata harga jual (ASP) sebesar 7 persen.
Sementara itu, beban pokok pendapatan turun 1 persen menjadi USD599 juta, EBITDA Adaro naik sebesar 81 persen menjadi USD306 juta, sehingga EBITDA marjin menjadi sebesar 36 persen.
Devindra mengungkapkan, laba bersih Adaro pada kuartal I naik 344 persen menjadi USD131 juta. Menurut dia, kenaikan itu terutama disebabkan volume penjualan yang lebih tinggi dan biaya-biaya yang lebih rendah.
Dana belanja modal itu rencananya akan digunakan untuk pengeluaran kebutuhan pemeliharaan, penggantian alat berat SIS dan mempersiapkan kesiapan penambangan pada konsesi milik Adaro.
“Sementara itu, belanja modal perseroan selama kuartal I tahun ini turun 62 persen menjadi USD18 juta,” kata Sekretaris Perusahaaan ADRO Devindra Ratzarwin dalam rilisnya, Rabu (7/5/2014).
Dia melanjutkan, penurunan ini karena adanya penundaan aktivitas, namun pihaknya meyakini akan tetap berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target belanja modal tahun ini.
Sepanjang kuartal I tahun ini, perseroan berhasil meningkatkan volume produksi sebesar 22 persen menjadi 14 metrik ton (MT) dari 11,4 MT pada 2013.
Sementara itu, volume penjualan juga berhasil tumbuh 23 persen dari 11,2 MT menjadi 13,9 MT. Menurut dia, meningkatnya volume penjualan dan volume produksi perseroan karena permintaan batu bara Adaro yang kuat.
“Volume batu bara Adaro sedikit melampaui rencana kuartal I tahun ini. Sedangkan volume lapisan penutup hanya mencapai 95 persen dari rencana,” ungkap dia,
Perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD845 juta atau naik 14 persen. Kenaikan ini karena volume penjualan yang lebih tinggi bersamaan dengan penurunan rata-rata harga jual (ASP) sebesar 7 persen.
Sementara itu, beban pokok pendapatan turun 1 persen menjadi USD599 juta, EBITDA Adaro naik sebesar 81 persen menjadi USD306 juta, sehingga EBITDA marjin menjadi sebesar 36 persen.
Devindra mengungkapkan, laba bersih Adaro pada kuartal I naik 344 persen menjadi USD131 juta. Menurut dia, kenaikan itu terutama disebabkan volume penjualan yang lebih tinggi dan biaya-biaya yang lebih rendah.
(rna)