Ide ciptakan inovasi usaha versi TERA Foundation

Kamis, 08 Mei 2014 - 10:16 WIB
Ide ciptakan inovasi usaha versi TERA Foundation
Ide ciptakan inovasi usaha versi TERA Foundation
A A A
MENGHADAPI persaingan dunia usaha yang semakin ketat, pengusaha tentu membutuhkan inovasi dan kreasi agar usahanya dapat terus berkembang.

Handi Irawan yang merupakan pendiri TERA Foundation mengemukakan, setidaknya ada tujuh ide untuk menciptakan inovasi usaha yang baik. Pertama, mencari alternatif industri karena setiap industri berkembang pasti akan ada complement dan substitusinya.

"Setiap industri berkembang pasti ada complement-nya dan ada substitusinya. Contohnya, industri kesehatan kemudian timbul substitusinya, yaitu klinik, timbul lagi dokter yang mendukung industri kesehatan," ujarnya dalam acara Malam Rekor Bisnis (ReBi) ke-11 di Hotel Mulia, Rabu (7/5/2014) malam.

Pakar pemasaran ini mengatakan, ide inovasi yang kedua adalah mengubah ide bisnis dari functional value ke emotional value. Contoh paling gampang adalah usaha ritel Seven Eleven (Sevel) yang akan jadi ritel dan kafe yang memberikan emotional value, sehingga menjadikannya terus membesar.

Ketiga adalah mengubah target market. Mengubah Pasar menjadi lebih premium atau menengah ke bawah. Mengubah set usaha dari pria ke wanita, atau dari usia dewasa menjadi untuk usia anak. Dia mengklaim, banyak perusahaan Indonesia yang melakukan hal ini dan kemudian usahanya terus berkembang.

Keempat, transisi yang semula produknya business to business (B to B) menjadi businees to consumer (B to C). "Bukan hanya jadi kontraktor saja tapi juga merambah ke end user. Dipaksa untuk memberikan experience sales," tambah dia.

Kelima adalah perusahaan sering memainkan waktu. Misalnya, produk yang seharusnya diciptakan untuk masa yang akan datang, dipercepat untuk dihadirkan hari ini.

"Atau sebaliknya, didaur ulang. Produk yang sudah ada 50 tahun yang lalu, diciptakan lagi di masa kini. Sesuatu yang besifat historical," imbuhnya.

Keenam, mengubah channel dan memanfaatkan e-commerce serta teknologi yang ada di masa kini. Ketujuh, melakukan benchmark terhadap outside industri.

"Mereka melihat industri tertentu yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha kita diterapkan ke industri kita," tandasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7367 seconds (0.1#10.140)