Pendapatan PLN Berpotensi Tergerus Rp10 Triliun untuk Diskon Tarif Listrik

Jum'at, 27 Desember 2024 - 20:33 WIB
loading...
Pendapatan PLN Berpotensi...
PLN memperkirakan pendapatan perusahaan bisa tergerus hingga Rp10 triliun imbas diskon tarif 50% pada Januari dan Februari 2025. FOTO/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pendapatan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ( PLN ) berpotensi tergerus hingga Rp10 triliun imbas kebijakan diskon tarif listrik 50% pada Januari-Februari 2025. Program diskon tarif listrik 50% tersebut merupakan stimulus ekonomi atas kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% mulai 1 Januari 2025.

Hal itu diungkapkan Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly terkait program diskon tarif listrik 50% pada Januari dan Februari 2025. Diskon tersebut, jelas dia, bisa mengurangi pendapatan PLN sebesar Rp5 triliun setiap bulannya.



"Ini kami sikapi karena ada penurunan pendapatan dari pelanggan sebesar Rp 5 triliun per bulan di Januari dan Februari," ujar Sinthya di Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) Depok, Jawa Barat, Kamis (27/12/2024).

Dia mengatakan, PLN telah mendapat arahan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham untuk mengantisipasi agar penurunan pendapatan tersebut tidak berdampak buruk bagi struktur keuangan perseroan. "Tentu kami harus mengantisipasi, tadi arahan dari Pak Wamen (Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo) bagaimana di PLN aspek keuangannya tetap dijaga," paparnya.

Selain itu, BUMN kelistrikan ini juga diminta tetap berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyikapi kebijakan yang ada dengan baik. "Ini dikoordinasikan dengan stakeholder terkait untuk menyikapi kebijakan-kebijakan yang ada dengan sebaik-baiknya," ungkap Sinthya.



Sebagaimana diketahui, diskon tarif listrik sebesar 50% tersebut akan diberikan kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang 450-2.200 volt ampere (VA). Jumlah pelanggan dengan daya yang sesuai ketentuan tersebut sebanyak 81,4 juta pelanggan, atau 97% dari total pelanggan 84 juta pelanggan PLN.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, diskon tarif listrik sebesar 50% itu akan otomatis berlaku saat pelanggan pascabayar membayar tagihan listrik bulan Januari dan Februari 2025. Sementara bagi pelanggan prabayar, diskon 50% didapatkan pelanggan saat membeli token listrik di bulan Januari dan Februari 2025.

"Untuk pelanggan prabayar, potongan 50% akan langsung didapatkan saat pelanggan membeli token listrik, baik itu di PLN Mobile, di ritel-ritel, di agen, dan dimanapun," jelas Darmawan.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0822 seconds (0.1#10.140)