Ekspor-impor China April tak terduga naik
A
A
A
Sindonews.com - Ekspor dan impor China secara tak terduga naik pada April 2014. Di mana, ekspor naik 0,9 persen dibanding tahun sebelumnya, ketika angka yang digelembungkan oleh faktur palsu.
Hal itu berdasarkan rilis data dari Badan Bea dan Cukai di Beijing seperti dikuti dari Bloomberg, Kamis (8/5/2014). Angka tersebut dibandingkan dengan estimasi median yang menyatakan penurunan 3 persen dalam survei Bloomberg News. Sementara, impor naik 0,8 persen, menyebabkan neraca perdagangan surplus hingga sebesar USD18,46 miliar.
Membaiknya neraca perdagangan ini dapat memengaruhi kemungkinan pemerintah akan mengupayakan untuk pelonggaran kebijakan moneter atau pengurangan stimulus yang lebih besar daripada pembangunan rel kereta api dan keringanan pajak, setelah pertumbuhan ekonomi kuartal pertama paling lambat dalam enam periode.
China akan menerapkan langkah-langkah untuk menstabilkan situasi perdagangan luar negeri yang berat dan rumit di negara itu, menurut kabinet pekan lalu.
Ekspor Maret turun 6,6 persen dari tahun sebelumnya dan jatuh 18,1 persen pada Februari, sebagai penurunan terbesar sejak krisis keuangan global, berdasarkan data yang dirilis sebelumnya.
Perkiraan April dari 47 ekonom berkisar dari penurunan 7,5 persen hingga adanya kenaikan 3,6 persen. Impor dibandingkan dengan perkiraan median telah terjadi penurunan 2,1 persen dari analis yang disurvei oleh Bloomberg. Sementara surplus perdagangan diproyeksikan menjadi USD16,7 miliar.
Hal itu berdasarkan rilis data dari Badan Bea dan Cukai di Beijing seperti dikuti dari Bloomberg, Kamis (8/5/2014). Angka tersebut dibandingkan dengan estimasi median yang menyatakan penurunan 3 persen dalam survei Bloomberg News. Sementara, impor naik 0,8 persen, menyebabkan neraca perdagangan surplus hingga sebesar USD18,46 miliar.
Membaiknya neraca perdagangan ini dapat memengaruhi kemungkinan pemerintah akan mengupayakan untuk pelonggaran kebijakan moneter atau pengurangan stimulus yang lebih besar daripada pembangunan rel kereta api dan keringanan pajak, setelah pertumbuhan ekonomi kuartal pertama paling lambat dalam enam periode.
China akan menerapkan langkah-langkah untuk menstabilkan situasi perdagangan luar negeri yang berat dan rumit di negara itu, menurut kabinet pekan lalu.
Ekspor Maret turun 6,6 persen dari tahun sebelumnya dan jatuh 18,1 persen pada Februari, sebagai penurunan terbesar sejak krisis keuangan global, berdasarkan data yang dirilis sebelumnya.
Perkiraan April dari 47 ekonom berkisar dari penurunan 7,5 persen hingga adanya kenaikan 3,6 persen. Impor dibandingkan dengan perkiraan median telah terjadi penurunan 2,1 persen dari analis yang disurvei oleh Bloomberg. Sementara surplus perdagangan diproyeksikan menjadi USD16,7 miliar.
(izz)